Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Minggu, 28 November 2010

Indahnya Kebersamaan (^_^)

Biasanya, orang lebih betah dengan sahabat antara wantia dengan wanita. Tak jarang ada juga yang malah lebih betah bersahabat dengan pria. Siapa pun orang yang kita percaya untuk menjadi sahabat kita, berati orang tersebut insya alloh memang yang kita percaya mampu membagi suka duka kita dalam hidup. Mau wanita ataupun pria mungkin secara kasat mata tidaklah terlalu bermaslah. Tapi, ada pengecualian jika persahabatan itu kita memilih dengan kaum pria. Haruslah ada batasan-batasan dalam sikap dan saling menghargai antara si sahabat wanita dengan si sahabat pria.

Begitu juga dengan aku dan ketiga sahabat bermainku. Aku mempunyai tiga sahabat bermain yang insya alloh aku percaya. Mereka adalah Firda Bahalwan yang kerap kali kami panggil "Endo", Asri Nuraeni yang disapa "Iii" dan yang teakhir adalah seorang pria yang paling ganteng diantara kami berempat yaitu Tirta Yadi yang suka di panggil "Tirta". Dalam persahabatan kami sungguh sangat unik dimana diantara kami mempunyai karakteristik yang sudah bisa orang kenali bahwa itu diri kami masing-masing. Misalkan Aku yang orang bisa melihat dari penampilanku yang muslimah dan terbiasa tampil apa adanya serta paling suka berjalan kaki kalau kemana-mana. heheheee.... Sementara, "Endo" seorang wanita muslimah yang modis. Kalau dibandingkan dengan aku sudah pasti aku kalah modis dengannya. Terutama  wajah arabnya yang begitu mengental di dalam dirinya. Beda halnya dengan "Iii", dia orangnya paling betah dengan celana boxernya. Walaupun aku dan Endo sudah sering menasihatinya untuk menanggalkan celana boxernya itu, tetap saja dia masih cengengesan. (huhufff...) Nah, bagaimana dengan Tirta ??? Tirta itu selalu tampil sederhana bahkan sangat sederhana. Kalau orang yang hanya melihatnya sekilas dari penampilan, maka sudah pasti beranggapan kalau dia seperti anak yang ala kadarnya saja aliasa biasa-biasa saja.

Dibalik penampilan kami tersimpan sifat yang sangat unik. Endo yang terkenal onta arabnya terlalu serring LOLA bahkan sampai oneng kalau kami bertiga bercerita. Entah apa yang mengganggu pikiran sahabat kami tersebut. Sungguh sangat geregetan buat kami melihat ke LOLAan dan ke onengannya. Tapi, menjadi hal yang sangat membuatnya melekat di hati kami. Selain itu juga Endo terkenal manjaaaaanya. Maklumlah, endo anak perempuan satu-satunya di keluarganya. Tak kalah dengan Endo, Iii pun mempunyai karakter sifat yang benar-benar polos. Sangking polosnya sampai-sampai mudah sekali untuk mengagumi seseorang tanpa lihat orang tersebut seperti apa sifatnya. Bukan hanya itu saja, Iii orangnya juga sangat melow dalam urusan hati dan perasaan. Tapi, itu semua yang membuatnya tetap bertahan di hati kami. Lain halnya dengan Endo dan Iii Aku bisa dibilang sosok yang terbiasa untuk mandiri dan tak suka akan hal yang berbau melow. Yah, dalam hal perasaan, aku memang orangnya terlalu sering menggunakan insting. Tapi, untuk urusan sosial aku sudah pasti menggunakan perasaan bahkan sampai tak tega melihat orang kesusahan. Walaupun tak bisa bantu dalam segi materi, setidaknya aku berusaha untuk berikan solusi. Itulah yang membuat mereka bertiga pun mempercayai aku sebagai orang yang tepat untuk dimintai solusi.

Lalu, bagaimana dengan Tirta yang kelihatan sangat sederhana itu ?? Dibalik kesederhanaan seorang Tirta, ternyata dia seorang yang super duper gaul abiesss diantara kita. Setiap gang-an siapa sih yang tak kenal dia ?? Preman pasar saja kenal sama dia.... hehehee.... Dialah penyimbang kami semua. Walau cuma dia satu-satunya cowo yang berada diantara kami, tapi perasaan yang dimilikinya begitu sangat peka terhadap kami dan wanita pada umumnya. Tak ayal membuat kami pun mempercayainya untuk berbagi cerita dalam hal apapun. Karena Tirta pun orang yang dewasa dalam berpikir sekaligus sangat konyol alias humoris abiessss.... Makanya kalau kami kumpul tanpa dia ada suasana penghibur yang hilang di telan planet bumi. hahhaaaa.....

Kami berempat saling melengkapi. Sebelum kami lulus dari bangku SLTA, kami selalu aktif mengikut berbagai kegiatan remaja di gang-an terutaman Tirta. Rasa pedulinya kepada anak-anak di gang-an kami dia sampai mengadakan kerjasama untuk kursus komputer yang diadakan gratis di gang-an kami. Sehingga, anak-anak yang belum bisa mengoperasikan komputer dapat mengoperasikannya. Itulah Tirta, selalu bekerja dengan penuh tanggung jawab dan insya alloh ikhlas ^_^

Bukan hanya itu saja, keluarga kami pun saling mengenal satu sama lain. Jadi, insya alloh tidak menimbulkan fitnah jika hanya Tirta saja yang cowo diantara kami. heheheee.... Keluarga kami sudah memberikan kepercayaan untuk kami berempat menjalin persahabatan karena menurut mereka persahabatan kami memberikan banyak manfaat positif. Sehingga mereka pun tak terlalu khawatir tapi tetap mengawasi kami dari belakang sebagai bentuk rasa kasih sayangnya kepada kami anak-anaknya.

Namun, dunia kampus dan dunia kerja membuat semuanya yang sudah tercipta hampir sempurna menjadi tertimbun oleh tumpukan pasir. Semua massa-massa kebersamaan antara kami sedikit demi sedikit tak lagi kami rasakan ketika Aku, Endo dan Tirta memilih untuk melanjutkan pendidikan di perguruan yang telah kami pilih. Aku memilih kampus di Depok, Endo memilih di Bogor, dan Tirta memilih tetap setia di Jakarta yang telah membuatnya nyaman. Sementara Asri tak memilih untuk mengejar karirnya dan bekerja di daerah Jakarta juga. Kesibukan kami masing-masing yang telah menyita waktu membuat kami lupa bahwa kami punya cerita indah di sebuah gang-an yang tak terlalu megah namun begit asri lingkungannya.


Alloh selalu mempunyai cara lain untuk menegur hamba-Nya yang sudah lalai. Aku sadari bahwa kami berempat telah lalai dalam menjaga tali silahturahmi. Sehingga Alloh tanamkan kembali perasaan yang dulu pernah kami merasakan ketika bersama-sama dahulu sebelum sibuk dengan kegiatan kami masing-masing.

Sore itu, tepat Aku sedang menunggu bus untuk pulang ke Jakarta. Sambil menunggu bus datang, aku pun tengah asyik bermain hp dengan  membuka appilication yang disebut FB. Paginya memang sempat Aku dan Endo bersanda gurau di wall. Dan ketika Aku membuka Fb kembali, subhanalloh, ternyata Tirta pun memberikan comment. Yang terjadi kami langsung saut-sautan di Fb dan tak ayal canda gurau serta tawa tercipta. Tiba-tiba Aku pun teringat akan massa-massa itu. Massa-massa dimana kami sering menghabiskan waktu bersama di sebuah gang yang asri dan merindukan. Aku lantas sms Endo dan mengajaknya untuk ketemuan di suatu tempat. Kebetulan sore ini juga dia pulang ke Jakarta dari Bogor. Setelah kesepakatan terucap, aku pun langsung naik ke bus yang sudah aku tunggu. Sementera, Endo baru jalan dari Bogor setelah bus yang Aku tumpangi masuk TOL.

Kemacetan yang panjang mampu membuat lamanya perjalanan yang sudah kami sepakati. Akhirnya, Aku pun merubah tempat ketemuannya dengan maksud agar tidak terlalu malam pulangnya. Endo pun tak keberatan dan akhirnya aku pun tiba lebih dahulu dari Endo. Dan Aku langsung dengan sigap berjalan ke arah masjid di tempat kami janjian bertemu untuk menunaikan sholat maghrib dan kemudian di lanjutkan dengan Isya setelah adzan sholat isya berkumandang 20 menit dari aku selesai menunaikan sholat maghrib.Setelah siraman ayat-ayat suci Al-qur'an ku lantuntkan, aku pun beranjak keluar masjid untuk menunggu sahabatku Endo. Namun, cuaca merubah keadaan. Hujan rintik-rintik pun jatuh membasahi bumi sehingga membuatku berpikir kembali untuk bertemu dengan Endo.

Karena Aku tak tega jika Endo harus hujan-hujanan dan dia pulangnya bisa lewat larut malam. Apalagi ketika aku menunggunya dia masih dalam perjalanan yang lumayan cukup jauh. Dan aku pun memintanya untuk langsung pulang saja karena khawtir hujan deras. Akhirnya, kami pun sepakat untuk membatalakan pertemuan kami.

Memang sungguh tak Aku duga ternyata langit pun cerah kembali dan Endo pun di jemput oleh Tirta. Seketika itu pun, Endo langsung mengajak Aku ketemuan di bascampe kami. Aku pun langsung melangkahkan kaki ku ke arah tersebut karena untungnya belum angkot yang aku tumpangi belum melewatinya. Sungguh, tidak aku duga ini semua terjadi. Sungguh tidak pernah di rencanaka sebelumnya. Perjanjian yang tadinya batal pun akhirnya di persatukan kembali oleh Alloh bahkan di lengkapkan oleh satu sahabat kami yaitu Tirta. Senyum lepas pun kami berikan ketika kami berpelukan (hanya Aku dan Endo lhoooo... ehehehehehehe)

Berhubung bascampe kami penuh kami pun langsung sigap mencari tempat makan karena perjalanan yang panjang serta macet yang menyita membuat kami merasa sangat lapar. Lain halnya dengan Tirta yang sudah kenyang. Namun, tahu apa yang terjadi ?? Tirta mentraktir kami di sebuah lesehan makanan yang menjadi favoriteku bersama keluargaku."Huaaahhhh senangnya lama tak bertemu dan membuat rindu kalian !!!!" ujarku dengan wajah yang penuh dengan ceria. Kebersamaan malam ini memang sangat seru dan tak terencana sebelumnya. Tapi, ada yang kurang !!! Yap, benar sekali !!! Tidak ada Iii di antara kami. Diantara kami dialah yang lebih memilih untuk melanjutkan bekerja. Dan pekerjaannya sungguh sangat menyita waktunya sampai malam. Oleh karena itu kami tahu disaat kami bekumpul, Asri berada di tempat kerjanya. Sungguh, sangat ironi sekali. Kami disini sedang berlepas kangen namun satu sahabat kami harus tersita di tempat kerjanya. Walau Iii tidak bersama kami, tapi kami tak lupa untuk membicarakannya sambil mengingat-ingat massa lalu kebersamaan kami. Dan kami pun tak lupa menceritakan tentang diri kami yang sudah berbeda wilayah menuntut ilmu.



"Ku sangat bersyukur, Ya Robbku !!! Engkau anugerahkan sahabat-sahabat seperti mereka yang tak henti-hentinya memeberikan motivasi hidup. Krikil kecil yang sering menggangu langkah kami membuat kami tak merasa gentar mengarungi indahnya samudera yang luas untuk bisa mencapai menara Effiel yang menjulang tinggi di dunia. Robb, persatukan selalu rasa sayang dan persaudaraan ini agar kami dapat mencintai karena Engkau, membenci karena Engkau dan berahan pun karena Engkau, Yang Maha Agung. Senyuman mereka bak mentari yang mampu membuatku terbangun di kala tusukan embun membuatku terlena akannya. Terima kasih untuk persahabatan yang indah ini, duhai sobatku !!!!"


^_^

2 komentar:

  1. hii...
    salam kenal ya..
    aku iif m'f comentx ga' nyambung abisx aq nge'liat ga' da chatbox nya jdi aq tulis di coment aja .. izin yah...
    hehehe...

    Oh iya postinganx pangjang2 nih kenapa ga' di buat pke readmore ???

    salam blogger...

    BalasHapus
  2. hiii juga...

    heheheheeee....
    iya nanti mau diusahakan untuk pake -read more-
    thanks yak buat sarannya :)
    lam kenal juga

    BalasHapus