Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Minggu, 19 Desember 2010

Atasi Ledakan Gas !!!


Akhir-akhir ini kita mendengar berita diberbagai media komunikasi banyaknya terjadi ledakan Gas Elpiji. Baik Gas Elpiji yang berukuran 3Kg atau Gas Elpiji yang berukuran 10Kg. Ledakan yang kian hari bukan hanya menghancurkan harta benda saja melainkan nyawa pun menjadi taruhannya. Untuk itu, sudah seharusnya kita sebagai pengguna Gas Elpiji harus lebih hati-hati lagi dalam penggunaannya.

Sebelumnya, Gas Elpiji pun sudah di gunakan oleh masyarakat kita dari Zaman Era Kepemimpinan Presiden Soeharto. Tapi, pada saat itu penggunaan Gas Elpiji hanya ada berukuran 10Kg saja. Bisa kita hitung waktu yang bergulir dari kepemimpinan Alm. Soeharto sampai kepemimpinan SBY. Berapa kisaran waktu yang tergulirkan, namun syukur Alhamdulillah kita sangat jarang mendengar berita atau kabar tentang ledakan Gas Elpiji. Yang menjadi pertanyaannya adalah ‘Mengapa di saat sekarang ini ketika pemberlakuan penggunaan Kompor Gas di semua kalangan masyarakat malah sering terjadi ledakan Gas dimana-mana ??’

Pada zaman kepemimpinan Soeharto, bagi masyarakat banyak memiliki kompor gas merupakan hal yang sangat mewah. Karena kisaran harga kompornya pun sulit di jangkau oleh masyarakat ekonomi lemah. Oleh karena itu, pada massa itu masih sangat minim orang yang memakai kompor gas dan masih banyaknya pemakaian kompor minyak dan atau kayu bakar untuk proses memasaknya. Mungkin karena jumlah pemakai gas yang sedikit itulah sangat sulit untuk para pemasok gas melakukan tindakan curang seperti pengisian tabung gas yang tidak orisinil (isi tabung campuran bukan hanya gas saja) dan lain sebagainya. Sehingga kita pun sangat jarang mendapat kabar atau mendengar berita tentang peristiwa ledakan gas di kalangan masyarakat. Masyarakat massa itu pun dengan tenang menggunakan gas tanpa harus was-was.

Hal ini sungguh sangat berbanding terbalik di massa sekarang ini. Rasa tentram dan tenang dalam menggunakan kompor gas menjadi hal yang sangat membuat masyarakat kita was-was. Kian hari berita yang di pertontonkan hampir tentang ledakan gas sehingga rasa was-was itu pun semakin menggema di kalangan masyarakat kita, sehingga membuat masyarakat pun mulai beralih kembali kepada cara memasak pada massa dahulu yaitu menggunakan kompor minyak atau kayu bakar.

Dalam dunia perekonomian, sebuah Negara dikatakan berkembang dan maju jika pada setiap system yang diberlakukan oleh Pemerintahnya terus menerus mengikuti perkembangan teknologi. Tidak mau kan jika Negara kita yang dikatakan sebagai Negara yang kaya akan SDAnya dikatakan Negara yang tidak berteknologi ?? Adanya kemajuan dalam system memasak merupakan suatu kemajuan tekonologi. Yang mulanya kita memasak menggunakan cara tradisional yaitu kayu bakar lambat laun mulai mengalami kemajuan yang signifikan dengan beralihnya cara memasak menggunakan Kompor Minyak hingga sampai saat ini Pemerintah kita sudah memberlakukan system memasak dengan menggunakan Kompor Gas.
Kemajuan tekonologi seharusnya di iringi dengan tingkat keberhasilannya dalam mencetak trobosan baru. Namun, hal ini sangat berbanding terbalik di negeri kita ini. Pemberlakuan Pemerintah untuk menggunakan kompor gas dalam memasak merupakan sebuah rencana yang bagus dimana Pemerintah ingin masyarakat ekonomi lemah pun bisa ikut meraskan kemajuan teknologi tersebut. Yang tadinya kompor gas merupakan barang mahal yang hanya dimiliki oleh masyarakat ekonomi atas, namun sekarang tidak lagi.

Ledakan gas yang akhir-akhir ini telah merisaukan masyarakat tidak sepatutnya hanya menyalahkan satu pihak saja. Terlebih kita harus bisa bekerjasama untuk saling intropeksi diri dalam penggunaan kompor gas. Lalu, bagaimana cara kita untuk menghindari terjadinya ledakan gas ?? Berikut merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh berbagai pihak untuk mencegah terjadinya ledakan gas yang semakin fatal mulai dari pihak Pemerintah, Pemasok, dan juga Pemakainya sendiri.

Langkah-langkah yang harus di lakukan Pemerintah untuk mencegah terjadinya Ledakan Gas yang lebih banyak lagi adalah sebagai berikut :
·         Mengadakan Penyuluhan
Hal ini merupakan langkah pertama yang sangat tepat yang harus dilakukan oleh Pemerintah karena kita tahu bahwa tidak semua masyarakat kita mengerti akan cara penggunaan kompor gas. Hal ini bisa dimaklumi karena masyarakat kita sebelumnya menggunakan kayu bakar atau kompor minyak dalam proses masak-memasaknya. Sehingga kurangnya pengetahuan mereka terhadap penggunaan kompor gas pun merupakan factor utama yang dapat menyebabkan terjadinya banyak ledakan dimana-mana.
Bila Pemerintah sudah melakukan langkah pertama ini bisa mengurangi terjadinya ledakan gas yang semakin marak terjadi. Penyuluhan yang diberikan pun harus dipastikan bisa dipahami oleh masyarakat. Jadi, bukan dengan mengadakan penyuluhan tanpa target pemahaman oleh masyarakat pengguna kompor gas. Jika hal itu terjadi, maka sama saja dengan ada atau tidaknya penyuluhan kepada masyarakat tentang tata cara penggunaan kompor gas yang baik dan benar.

·         Mengadakan Pengawasan yang Kontinue
Pengawasan yang dimaksud adalah pengawasan terhadap pemasokan dan pendistribusian kompor gas. Apakah para pemasok dan pendistribusi melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya atau tidak. Sehingga Pemerintah bisa menjamin bahwa kompor gas dan tabung gas yang menyebar di kalangan produsen benar-benar sesuai dengan Standar Nasional (SNI)

·         Cepat Tanggap
Tindakan Cepat tanggap yang dilakukan oleh Pemerintah sangat diharapkan oleh masyarkat. Dengan hal ini diharapkan Pemerintah menjadi orang yang terupdate terhadap peristwa ledakan yang terjadi. Sehingga Pemerintah bisa mencanangkan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan kedepannya sebagai bentuk tanggap terhadap ledakan yang terjadi.

·         Memberikan Tindakan Hukum
Tindakan hukum yang dimaksud adalah dengan mengadakan pemberlakukan Hukuman bagi para pemasok dan pendistribusi yang ketahuan menyalahgunakan atau melakukan tindkan yang dapat merugikan masyrakat (dalam hal ini memaslukan isi dari tabung gas)


Sementara itu, bagaimana tindakan yang harus dilakukan oleh para Pemasoknya ??
·         Mengadakan Pengecekan
Sebelum tabung gas beredar di kalangan  masyarakat, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Distributor untuk mengadakan pengecekan terhadap tabung gas. Apakah tabung gas memang layak dipakai ?? Sudah sesuaikah tabung gas dengan SNI ?? dan lain sebagainya
·         Cepat Tanggap
Cepat tanggap yang dimaksud adalah tindakan para pemasok yang tepat ketika dalam pendistribusian tabung gas ke para agen terjadi kebocoran tabung gas atau kendala lain yang tak diinginkan. Sehingga tabung gas yang beredar di lingkungan masyarkat bisa dipastikan memang layak untuk di pakai. Hal ini juga bertujuan agar para agen tidak dirugikan dengan kejadian kebocoran tabung gas.

·         Kompeten
Para pemasok harus memastikan bahwa tenaga kerja yang mengadakan pengisian terhadap tabung gas merupakan tenaga kerja yang memang mengerti dan mempunyai pengetahuan terhadap tabung gas dan sejenisnya. Sehingga, apabila tabung gas pada saat pengecekan bermasalah bisa langsung ditangani lebih cepat dan efesien

Masalah ledakan tabung gas juga bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemasoknya, melainkan juga menjadi tanggung jawab kita para pemakainya. Lantas hal apa yang harus kita lakukan untuk pencegahan terjadinya ledakan tabung gas ?? Berikut langkah-langkah yang dapat bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya ledakan tabung gas :


·         Pastikan Tabung Gas dan Regulator Berstandar SNI
Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk pencegahan adalah dengan memastikan tabung gas yang dibeli sudah berstandar SNI. Jika tabung gas yang kita pakai atau kita beli tidak berstandar SNI, sudah seharusnya kita menukarkan tabung gas tersebut kepada agennya. Pastikan tabung gas sudah berstandar SNI dan tukarkan jika tidak berstandar SNI.
Tabung gas yang berstandar SNI ini bertujuan untuk memastikan bahwa tabung gas sudah layak dan sesuai dengan standar naisonal tabung gas pada umumnya. Dan jika terjadi kerusakan pada tabung gas bisa langsung menghubungi distributornya langsung.

·         Lakukan Perawatan Kompor
Perawatan yang dimaksud meliputi perawatan terhadap kompor gas itu sendiri dan perawatan terhadap selang kompor. Hal ini sangat penting dan perlu dilakukan secara berkala (rutin) agar memastikan bahwa kompor gas dan tabung aman untuk digunakan.
Cara melakukan perawatan terhadap kompornya adalah dengan membiasakan diri untuk membersihkannya seusai memakainya. Sementara untuk perawatan selang kompornya bisa dengan menggunakan lap atau kain basah. Hal ini bertujuan agar si selang yang seusai digunakan masih dalam keadaan panas bisa langsung memuaikan panasnya.

Jika tabung gas dan regulator yang digunakan sudah berstandar SNI maka pemakaian terhadap kompor gas bisa dikatakan aman. Namun, lain halnya jika menggunakan tabung gas dan regulator yang tidak berstandar SNI, masyarkat perlu mengadakan antisipasi terhadap tabung gas tersebut. Tabung gas dan regulator yang tidak berstandar SNI bisa sewaktu-waktu mengeluarkan gas karena regulator bekerja full selama 24 jam. Sementara yang berstandar SNI dengan sendirinya setelah digunakan akan mengunci gas yang keluar jika kompor dalam keadaan tidak digunakan. Bukan hanya itu saja kerugian pemakaian yang tidak berstandar SNI, jika tabung gas tersenggol atau tergeser ketika kita sedang menggunakannya, maka akan menyebabkan ganguan pada tempat aman gas menjadi skalal waspada. Sementara yang SNI akan mati secara otomatis jika tersenggol atau tergeser.

Banyaknya ledakan yang telah terjadi pastinya sudah bisa membuat kita lebih hati-hati lagi bukan untuk menggunakan kompor dan tabung gas. Dan dalam penyelesaiannya juga kita tidak perlu banyak omong menunduh pihak mana yang lebih harus bertanggung jawab. Melainkan semua itu adalah kewajiban dan tanggung jawab kita semua bersama aparat dan pihak Pemerintah yang terkait.

1 komentar: