Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Jumat, 26 November 2010

Praphullita Gak Ada Matinya !!!


“PRAPHULLITA” cetusku dan Sandra dengan lantang dan kompaknya. Siang itu, Aku, Sandra dan ketiga sahabatku lainnya yaitu, “Dessy, Via dan Mpeb” sedang mengerjakan tugas kampus di rumah Via. Tumpukan buku dan kertas yang berserakan di ruang belajar terkesan layaknya Profesor yang sedang melakukan penelitan. “Duh, gw nyerah dah !! Gak nemu nih jawaban yang No. 3 !!” ujarku dengan pasrahnya. “Heee, tuh si Rya aja udah kewalahan apalagi kita ?? Ya udah break dulu aja.” Via menimpali.

Saat break itulah kami iseng sedang mencari-cari nama yang pas untuk persahabatan kami. Otak pun tak berhenti berputar seperti planet bumi kita ini yang tak pernah berhenti mengelilingi matahari. Via yang terkenal dengan Mrs. Britishnya pun akhirnya mengotak-atik notebooknya untuk searching nama-nama yang pas dari berbagai Negara yang mempunyai makna “CERIAA !!” Setelah semua nama terkumpul, Via pun memberikannya kepada kami untuk memilih. Bak memilih nama untuk seorang anak yang baru lahir, adu pendapat dengan berguyon pun terjadi. Pada akhirnya, kami pun menjatuhkan hati pada sebuah nama yang unik dan di jamin orang-orang bakal nerka-nerka apa itu “PRAPHULLITA” ??? yang tak lain adalah CERIA dalam bahasa India.

Alasan kami memilih nama Ceria karena setiap hari yang kami habiskan bersama selalu penuh dengan tindakan yang super duper gokil dan tak ayal membuat urat malu putus. Jadi, hati-hati saja orang-orang yang akan kumpul dengan kami pasti akan tertular penyakit GILAnya dan menjadi uji mental buat mereka yang ciut nyalinya. Bagaimana tidak, setiap orang yang ikut nimbrung dengan mereka berlima, dengan sigap kami mengerut dahi sambil berbisikan, “Eh, ada mangsa baru. Siap-siap buat mereka gila. [heheee J]” Bagi mereka yang kuat nyalinya akan tetap enjoy berjam-jam bersama kami, tapi buat mereka yang nyalinya ciut akan geleng-geleng kelapa eh maksudnya kepala dan dengan langkah seribu pun kocar-kacir dari tempat kami duduk.
Sebuah nama yang memang pantas untuk kami berlima. Dengan Sandra atau yang kerap kita panggil dengan sapaan "SaLek" ini mempunyai wajah orientalnya yang tak jarang membuat orang terkesima. Bagaimana tidak, tubuh tinggi semampai dengan berat badan yang jadi incaran banyak wantia [tidak kurus tidak gemuk]. Ditambah wajahnya yang ke orientalan membuat banyak mata tertuju padanya. Tapi, wajah itulah yang kerap kali membuat kami gergetan ingin meninjunya. Bagaimana tidak, kami harus berbesar dan bersabar hati jika kami memanggilnya. Jarak dekat, jarak jauh Rp 3.000,- [Oops, itu mah tarif angkutan umum yee ??] maksudnya jarak dekat ataupun jauh tak membuatnya sadar akan teriakan kami memanggilnya. Bahkan urat leher pun hampir putus kalau memanggilnya. Julukan "SaLek" itu diberikan bukan karena tanpa alasan. Alasannya karena wajahnya yang cuamiikkk punya makanya kita harus merubahnya menjadi not good. "Salek" singkatan dari "Sandra jeLek". Namanya juga "Praphullita" jadi harus serba orang-orang ancurrrr di dalamnya. hahahahahahahaaaaa
Pernah suatu hari ketika kami berlima melangkahkan kaki ke gedung kampus, dari jarak yang tak terlalu jauh di depan kami – teman SMA Sandra dan Via – memanggilnya, “Sandra !!” Kami berempat yang mendengarnya dengan jelas, “Hmm, mulai dah THTnya terganggu.” Gumam kami masing-masing. Kami pun melanjutkan langkah dan temannya pun tak berhenti memanggilnya, “Sandra !!” kali ini agak lebih kencang nadanya. Aku dan Eccy yang berada tepat di sampingnya pun langsung menoelnya dan meneriakinya, “Sandra !!! Temen lo dari tadi manggil lo !!!” akhirnya Sandra pun mulai tersadar, “Haaah, siapa emangnya ??” tanyanya dengan wajah tak berdosa. “Tuh, depan kita !!” tunjukku dengan senyum terpaksa.
“Busyet dah lo, San !! di panggil dari tadi gak nengok-nengok. Hampir putus nih urat leher gw !!” tegur temannya mendekat. “Eehh,, maaf !!” jawabnya dengan polos. “Jangan kaget, Fan !! Lain kali kalau manggil Sandra tuh yang sabar yah !! Kita aja udah cukup saabbaarr bgt !!” ujarku menimpali.
Kalau kami berempat harus dengan sabarnya menghadapi THTnya Sandra, lain halnya dengan sikap kami ketika menghadapi SELEBORnya Via atau si "Kebo". Diantara kita berlima dialah yang paling OVER PD kalau dalam penampilan dan apa pun itu. Rambut yang urakan dan hanya di sisir satu kali dalam seminggu membuatnya terasa nyaman. Tak jarang Via pun ke kampus GAK MANDI !!! [sssttt rahasia kita doang !!] Namun, tetap itu membuatnya Sangat PD dengan penampilannya. Padahal, kita berempat sudah berbusa menasihatinya [tapi dengan geregatan]. Bukan hanya itu saja, doi orangnya paling tinggi mimpinya untuk jadi Istri dari seorang pembalap dunia Jorge Lorenzo. Setiap hari yang dilakukannya only Online dimana pun dan kapan pun hanya untuk mengetahui kabar ter-update dari Sang Idolanya. Hal ini juga yang membuat kami dan orang tuanya menggeleng-geleng kepala karena seringnya doi Online sampai lupa waktu dan dirinya.
Malam di jadikan siang dan siang dijadikan malam baginya. Tak jarang dia pun tertidur di waktu dosen mengajar.  Makanya kami selalu siaga 5 kalau udah dosen menerangkan materi. Via harus berada diposisi tengah-tengah di antara kami agar ketika doi tertidur kami langsung membangunkannya. Urat nyaris putus kalau menasihatinya tapi tetep tak merubahnya menjadi wanita yang lebih anggun dan lebih real lagi. Semuanya itu menyebabkan kami memberikan julukan yang sangat pas yaitu si "Kebo" [hihiihihiiii......]

Tak cukup dengan ulah Sandra dan Via, Praphullita pun di warnai dengan sikap TuLaLitnya Dessy dengan sapaannya "Oneng". Tiap kali kami kumpul dan bercerita, Eccylah yang akan selalu membuat terhambatnya cerita kami dan tak ayal membuat kami pun mengelus dada dengan sikapnya itu. Maklumlah, di antara kami doilah yang mempunyai pacar. Teramat sering doi pun menangis karena cowoknya itu. Mungkin ini yang menjadikannya terlalu TuLaLit !! Sering banyak melamun karena sikap cowoknya yang membuatnya serba salah sebagai ceweknya. Kami pun tak tega kalau sudah melihat doi melamun bahkan doilah yang paling tidak focus dengan kuliahnya.

Tak berbeda jauh dengan Dessy, Mpeb pun demikian. Mpeb yang kerap kami panggil "Ngek" karena bibirnya yang seksi kalau ngambek sangat membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk mengartikan kalimat demi kalimat yang kami sampaikan alias LOLaaaa. Pegel hati kalau sudah doi minta di perjelas maksud dari kalimat kami. Bisa makan waktu berjam-jam bahkan berepisode-episode.[huhfff]
Sepertinya, tak lengkap jika tak ada orang benernya di suatu kelompok. Yah, diantara kami, bisa di katakan Akulah yang menjadi sosok plus dikitlah. Penampilanku memang berbeda dari ke empat sahabatku. Aku yang enjoy dengan busana muslimku tak menghalangi diriku berada di tengah-tengah sahabatku. Selain itu, Akulah yang menjadi sosok Ibu diantara Praphullita. Hal ini mungkin karena Aku lebih dahulu terlahir ke dunia di bandingkan ke empat shabatku. Tak ayal ketika mereka bertindak kelewatan kekanak-kanakan, Akulah yang menjadi Rimindernya. Pemikiranku yang kerap kali dewasa pun menjadi hal yang membuat mereka selalu percaya mencurahkan isi hati mereka dan meminta nasihat kepadaku [karena umurku yang paling tua, jadi lebih duluan banyak makan asam garamnya [heehe]. Itulah sebabnya aku di juluki "UCil" yang tak lain adalah "Ummi Cilik"
Namun, nama juga Praphullita, sebagus-bagusnya orang tetep kalau sudah bergabung dengan Praphullita pasti jadi gak bagus [nah lohh ?!]. Akulah yang kerap kali lupa akan sesuatu. Mungkin, makanan yang aku makan sejam yang lalu aku bisa lupa. Mungkin Factor usia juga kali yah yang membuatku menjadi sosok nenek dalam Praphullita. [Hahaaaaa]

Beginilah warna-warni dalam kehidupan Praphullita. Tak ayal teman-teman di kelas selalu mentertawakan kami karena kekonyolan kebiasaan kami masing-masing. “GAK ADA KITA GAK RAMEEEE !!” itulah semboyan yang kerap kami terapkan. Namanya juga Praphullita,, pengennya Cuma ingin melihat orang merasa senang dan ceriaa tiap kali bertemu dengan kami. Kalau kami melihat ada teman atau orang lain cemberuttt, sebisa kami untuk menghiburnya. Visi da Misi kami tak lain hanyalah ingin melihat teman-teman di sekeliing kami tak perlu susah payah memikirkan problematika hidupnya sebagai manusia khususnya remaja. Bukan hidup kalau tidak susah. Jauh lebih susah lagi kalau di pikirkan terus menerus yang membuat uban tumbuh di kepala kita. [heheeheeee]
Kalau hidup sudah terbebani maka jalan ke depannya untuk menumukan solusi bak mencari jarum di tumpukan jerami. Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai remaja pun memanfaatkannya dengan baik. Masa remaja yang hanya sekali kita alami dan tak akan terulang lagi.
Walau banyaknya kekurangan yang menghiasi dinding persahabatan kami, tak membuat kami meraskan hal yang begitu sangat kurang. Kami selalu menjadikan kekurangan yang ada pada diri kami sebagai suatu kelebihan yang belum tentu orang lain memilikinya dan bangga dengan kekurangannya itu. Justru kami merasa sangat kehilangan jika di antara kami ada yang tidak masuk kelas. Bak sayur tanpa garam suasananya.

Gangguan telinganya Sandra tak membuat kami memecatnya menjadi sahabat kami. Ke Seleboran Via pun demikian. Walaupun Eccy TuLaLit dan kurang focus dalam belajar tetap membuat kami menyayanginya sebagai sahabat kami yang tak bisa di gantikan. Begitupun dengan Mpeb. Lolaaanya tak membuat kami menjauhinya dan berhenti mendengarkan ceritanya. Kalau Praphullita bisa menerima segala kekurangan yang ada pada diri masing-masingnya, sudah pasti dengan kehadiranku pun tak membuat mereka merasa minder karena penampilanku yang muslimah.

Tinggal menunggu MASUK REKOR MURI aja kami berlima. Bagaimana tidak, lengkaplah sudah keONENGAN, keGILAAN, bahkan URAT MALU kami nyaris putus. [hahahaaa]. Pesan kita, “PD AJA LAGII !!”

So, just say "I LOVE YOU ALL CAUSE ALLOH !!!" ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar