Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Sabtu, 01 Januari 2011

Menanti Datangnya Hari Bahagia Itu ^__^

Indah dan bahagianya hatiku setiap kali melihat janur kuning terpampang di sekitarku. Melihat mereka yang sudah halal menjadi sebuah pasangan kekasih yang tak perlu sembunyi-sembunyi memberikan kasih dan perhatiannya kepada orang yang dicintainya. Tersenyum sendiri di kala melihat pesta yang menyaksikan dua insan yang telah dipersatukan oleh Sang Pencipta dalam jalinan kasih nan suci. Namun, tersedih pilu karena ku memimpikan saat-saat indah itu menghampiriku.

 Membayangkan massa dimana Sang Pencipta menyatukkan hatiku dengan hati pilihan-Nya yang menurut-Nya memang pantas untuk aku cintai dan kasihi sepanjang hidupku kelak. Membayangkan banyaknya hadirin yang berdatangan silih berganti mengucapkan 'selamat'. Yah, sungguh tersenyum sendirian layaknya orang gila saja ketika membayangkan hal itu terjadi padaku. Membayangkan melingkarnya cicin nikah ke jari manisku dimana ku dapat merasakan betapa syahdunya mencintai karena Alloh ta'ala.

Namun, aku harus bisa menjaga hatiku dan sedikit bersabar. Karena massa itu sepertinya akan masih lama untuk aku wujudkan, tapi tidak tahu kalau Alloh berkehendak lain. Bersabar karena dua insan yang telah siap menikah berati mereka haruslah sudah siap dengan konsekuensi hidup berumah tangga dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan masing-masing. Bukan hanya itu saja, tapi juga dapat berprilaku layaknya orang yang benar-benar arif dan bijaksana agar kelak rumah tangganya tak berusia seumur jagung saja.

Memutuskan diri untuk siap menikah tidaklah semudah membalikan telapak tangan kita. Karena seperti yang tadi telah dijelaskan bahwa peranan kita pun telah berubah. Yang tadinya kita selalu bisa bersikap manja atau emosional kepada sanak keluarga kita, tetapi ketika sudah menikah kita pun dituntut untuk bisa meredam semua itu agar tercipta sebuah keluarga yang harmonis. Bahkan yang lebih utama adalah peran kita sebagai istri nanti yang selalu siap sedia mendampingi suami kita dalam suka dukanya mengarungi bahtera rumah tangga. Ini akan lebih terasa berat jika belum adanya ilmu dalam munakahat dan rumah tangga dari kedua belah pihak yang memutuskan untuk menikah.

Nah, oleh sebab itu tidaklah gampang bukan memutuskan untuk menikah ??? Tapi, dalam Islam pernikahan muda sangat dianjurkan dengan tujuan untuk menghindari diri dari perbuatan zina dengan yang namanya pacaran. Jadi tambah senyam-senyum sendirian jika membayangkan hari yang dinanti oleh setiap orang yang ingin merasakan halalnya sebuah hubungan yang dilandasi cinta karena Alloh semata.

Hem, siap-siap saja iri melihat mereka yang telah mendahuluiku melepas masa lajangnya. hihihiihii ^_^
Tapi, tak mmengapa juga sih !!! Toh, Alloh belum mempertemukanku dengan jodoh pilihan-Nya. Jika memang sudah waktunya, pastilah Alloh mempertemukanku dengan sosok pilihan-Nya yang menurut-Nya memang pantas untuk menjadi imamku dan anak-anakku kelak.

Namun, memang seperti itulah pernikahan. Terlihat di kasat mata begitu berat sekali sehingga membuat orang tua khawatir sekali dengan anaknya apalagi anak perempuan dengan memasang kriteria menurut standar si orang tua. Yang perlu diingat oleh semuanya termasuk orang tua bahwa pernikahan adalah sebuah ibadah kepada Sang Robbi dalam menyempurnakan agamanya. Bukanlah seseorang menikah karena landasan hawa nafsu apalagi karena main-main saja, naudzubillahi minzalik.

Semoga kita merupakan orang-orang yang menikah dalam rangka ibadah kepada Alloh dan semata-mata hanya untuk mengharapkan keridhoaan dalam hidup kita walaupun kita sudah tahu bahwa Alloh terlebih dahulu ridho kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, mulailah dari saat ini untuk bisa memperbaiki untuk apa tujuan kita menikah sehingga rumah tangga pun terasa layaknya syurga yang dihiasi taman-taman dengan buah dan bunga yang sedap di pandang mata kita.

2 komentar:

  1. Bersabar itu lebih...utama..ketika semuanya terpikir dan terbesat dalam hati tentang semuanya...
    berdoa pada Rabmu atas semua keinginan mu teman...
    berpuasalah...untuk menahan hal itu...
    insya Allah...
    bukan hanya dirimu...
    tp banyak wanita merasakan hal yang sama denganmu....

    dan tetap semangat!!!mal....
    cita2 mala khan masih panjang...
    lulus kuliah dengan nilai terbaik...
    usaha sendiri..( Bekerja ),dll..
    banyangkan itu semua...ketika ingatan itu terjangkit di hati...
    insya Allah,.....

    BalasHapus
  2. iya ha, mala setuju...
    sekarang fikiran udah mulai kembali konsen ke kuliah...
    setelah selama ini selalu di kagetkan dengan pemikiran seperti ini..
    syukron ukhti yang cantik ^_^
    makin sayang deeehhhh :)

    BalasHapus