Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Sabtu, 22 Januari 2011

Seminar Bulanan MES "Pembiayaan Ekspor Syariah sebagai Alternatif Pembiayaan bagi Eksportir"

Tepatnya hari Rabu, 12 Januari 2011 Masehi atau 7 Shafar 1432 H.

Untuk kedua kalinya mendatangi seminar bulanan yang di adakan oleh MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) dimana tema seminar kali ini sungguh menarik hati saya untuk menghadirinya yaitu tentang "Pembiayaan Ekspor Syariah sebagai Alternatif Pembiayaan bagi Eksportir". Seminar yang seperti biasanya di hadiri oleh para pebisnis yang handal dan pendidik yang melanjutkan sekolahnya serta para mahasiswa yang ingin mengenal dan mengetahui tentang perekonomian dunia khususnya perekonomian syariah.

Kita semua mengetahui bukan kalau ekonomi merupakan aspek yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, keadaan perekonomian negara kita semakin morat-marit. Hal ini dikarenakan dalam sistem perekonomian kita belumlah bisa memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat mensejahterkan masyarakat kita. Dan bukan menjadi rahasia lagi jika kita ingin mengetahui tingkat kesejahteraan suatu negara itu dapat di ukur dengan seberapa banyak atau sedikitkah jumlah atau angka kemiskinan. Lantas, tindakan apa yang sudah di lakukan oleh para petinggi kita sehingga mampu menciptakan angka yang relatif kecil dalam hal kemiskinan ?? Lalu, apakah yang sudah kita lakukan sebagai para calon ekonom yang melihat keadaan pilu di sekitar kita ??

Dalam seminar ini, Bapak Aries Muftie yang tidak lain adalah seorang yang bekerja sebagai Financial Club, CIMB Tower memaparkan banyak pengetahuan untuk saya khususnya sebagai mahasiswa yang masih awam terhadap dunia ruang lingkup perekonomian. Dan materi yang dipaparkan olehnya sungguh menggugah  saya untuk lebih semangat lagi dalam berkontribusi nyata untuk ekonomi negara kita kelak. Beliau memaparkan tentang Hasil Studi Kasusnya tentang TKI, diantaranya yang berhasil saya rangkum .


I. Latar Belakang
   A. Potensi Indonesia Menjadi Maju, Makmur, dan Berkeadilan
       a. Kekayaan SDA yang besar dan beragam merupakan "comparative advantage" yang dapat dikonversi menjadi "competitive advantage" melalui penerapan IPTEK, Manajemen Profesional berbasis spritual,dan Ekonomi yang berbasis syariah.
       b. Kekayaan "social capital" (SDM) terbesar keempat di dunia (235 juta) --> dengan "purchasing power" sebuah negara dengan kondisi naik atau meningkat --> bargaingin posistion meningkat pada tingkat global meperbaiki kondisi dunia.
         c. Perubahan dari sistem "otoriter" ke "demokratis" tidak menjadikan Indonesia tercerai berai. Tidak seperti negara Uni Soviet dan negara-negara Balkan karena faktor pengikat agama.
          d. SDM yang melimpah untuk menjadi Migrant Workers
          e. Ketersediaan infrasturktur Orla dan Orba

   B. Lingkungan Strategi Global
        a. Arus globalisasi dengan ciri utama "borderless world" dan "free trade" menciptakan sistem dan mekanisme hubungan internaional di bidang keuangan (IMF), perdagangan (WTO), dan pembangunan (World Bank) yang tidak adil, cenderung menguntungkan negara-negara maju dan sebaliknya merugikan bagi negara-negara yang berkembang (Stiglitz, 2002)
         b. Double standars negara-negara adikuasa dalam menangani hubungan PolSosBud dan Keamanan Dunia
          c. Kemiskinan dan ketidakadilan merupakan lahan subur bagi radikalisme dan teorisme.


   C. Kendala dan Permasalahan
        - Segi Ekonomi :
           a. Kemiskinan, Keterbelakangan, dan Ketidakadilan
           b. Pengangguran
           c. Utang luar negeri (LN+DN)
           d. Penurunan Daya Saing Ekonomi
        - Segi Sosial dan Budaya :
           a. Etos kerja dan akhlaq yang rendah
           b. Pendidikan dan IPTEK yang masih relatif rendah
           c. Kesehatan
           d. Budaya KKN
        - Segi Polkam :
           a. Ancaman Disintegrasi
           b. Euforia Otoda
           c. SARA

Dari yang saya sajikan sudah dapat gambaran bukan tentang bagaimana keadaan ekonomi negara kita saat ini ?? Keadaan yang sungguh sangat memperihatinkan karena hal ini sungguh sangat bertolak belakang dengan keadaan alam negara kita yang sungguh subur namun masih saja nampak di sekitar kita mereka yang menengadahkan tangan mereka hanya untuk meneriaki suara perut mereka, "Saya lapar, Bu/Pak !!". Pantaskah hal ini terlihat di negara yang dikata orang banyak subur akan alamnya ??? Mari renungkan duhai masyarakat Indonesia khususnya kalian yang telah di pecaya untuk menduduki kursi jabatan yang menggiurkan.

Berikut ini beberapa point penting yang harus kita ketahui :
a. Menurut Catatan PBB tahun 2003, jumlah penduduk negara kita :
    - tahun 1950 : 2,5 milyar
    - tahun 2000 : 6,1 milyar
    - tahun 2050 : diperkirakan mencapai 10,6 milyar
b. Negara dengan penduduk lebih besar dari 100 juta jiwa, jika tidak memiliki ketahan pangan (lima kebutuhan dasar manusia), maka akan susah maju dan mandiri (FAO, 2000) Contoh Uni Soviet
c. Sebagian besar (70%) rakyat Indonesia bekerja pada sektor-sektor ekonomi yang berbasis sumerdaya alam terbarukan (petani, kelautan dan perikanan, kehutanan dan pariwisata)
d. Karena sebagian besar kegiatan ekonomi berbasis SDA terbarukan berlangsung di daerah pedesaan, pesisir dan pulau-pulauu kecil, maka akan membantu penyelesaian permasalahan nasional berupa urbanisasi, brain drain, dan persebaran penduduk yang tidak merata.
e. Kegiatan ekonomi (industri) berbasis SDA terbarukan memiliki forward and backward-linkage industries yang besar yang dapat menciptakan multiplier effects tinggi sehingga menciptakan pula lapangan kerja yang besar.
f. Karena SDA terbarukan bersifat dapat pulih (renewable) yang dapat menimbulkan basis pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
g. SDA terbarukan yang beragam dan besar merupakan Comparative advantages bangsa Indonesia, jika dikelola denganpenerapan IPTEK, manajemen profesional, dan akhlak mulia, maka akan menjadik competitive advantages yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, makmur, mandiri, berkeadilan dan diridhoi oleh Alloh SWT.

Lantas bagaimana dengan TKI ??

TKI PAHLAWAN DEVISA adalah julukan yang memang pantas karena mereka banyak membeikan masukan pendapatan negara kita. Namun, apa yang mereka dapatkan dari pengorbanannya kepada negara ?? Penyiksaan dan penindasan yang sudah menjadi santapan yang mantap di negeri kita belakangan ini hanya akan menunjukan betapa kejamnya Pemerintahan Negeri kita di mana orang-orang yang berjuang dengan keras di negeri orang namun penyiksaannya tidak dapat di perbelakan oleh negara kita sendiri. Lantas, sebenarnya siapa yang DI UNTUNGKAN ?? Para TKI itu sendiri atau malah aparatur negara ??? dan siapa yang MENDERITA ???

Dari sekian banyak jumlah uang yang diterima oleh para TKI kita ternyata hanya 10% yang diterimanya dan yang lainnya untuk perbankan (65% yang dimiliki oleh asing) seperti Spread Pinjaman, Floating Funds, Nilai Tukar, dan Fee Transaksi (Remintains). Sisanya mengalir untuk Asuransi (membayar namun tak ada nyata ketika terjadi penyiksaan terhadap diri mereka), Remmittance Service Provider yang kebanyakan milik asing, Oknum Aparat yang mengurs TKI, Imigrasi, Kesehatan, KTP, Pelatihan, dll, serta PPTKIS.

Penderitaan itu nampaknya tak silih berakhir untuk mereka "Sang Pahlawan Devisa". Hal ini bisa kita lihat dari data sebagai berikut (24 November 2010) :
a. Deportasi dari Malaysia (22.745 TKI)
b. Penjara di Malaysia (6.845 TKI)
c. Ancaman Hukuman mati (345 TKI)
d. ABK-Permasalahan Hukum Austaralia (328 TKI)
e. Jumlah Jenazah yang telah dipulangkan ke daerah asal periode Januari s.d. Desember 2010 (72 TKI)
Bisa kita lihat bukan sekarang siapa yang lebih di untungkan dan dirugika dari pengadaan TKI ke negara lain ??

Berikut ini merupakan Harapan TKI sebagai Pahlawan Devisa :
a. Mendapat pelatihan dari Pemerintah kita sejak dini di desanya atau di sekitarnya.
b. Mencari pekerjaan tidak berbelit-belit dan murah melalui PPTKIS yang baik serta dapat pekerjaan yang layak.
c. Pengelolaan Keuangan dan Remitansi seperti :
    - Bisa menabung (Keamanan, Kenyamanan, dan Keuntungan)
    - Pinjaman Murah
    - Remitansi Cepat, Murah, dan berhadiah
    - Proteksi dan Pensiun
d. Ketika bermasalah ada pertolongan yang cepat
e. Setelah pulang punya usaha atau pekerjaan di tempat tinggal asalnya.

Itulah beberapa point yang berhasil saya rangkum dari pengikut sertaan saya dalam seminar yang diadakan oleh MES. Menjadi PR TERBESAR buat saya yang sedang melanjutkan S1 di sebuah Universitas Swasta Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi adalah bagaimana bisa menurunkan angka kemiskinan negara tercinta sehingga setelah lulus tidak berpangku tangan dengan jabatan dan tahta yang di dapatkan nanti. Ini harusnya menjadi PR buat kita semua tentunya dalam memajukan masyarakat yang sejahtera dan makmur.

Jumat, 21 Januari 2011

Transformasi Bank Ekspor Indonesia Menjadi Indonesia Eximbank

Sejarah dunia adalah kisah tentang aktivitas perdagangan Internasional. Begitu penitngnya perdagangan internasional, sehingga masuk akal jika aktivitas itu dinyatakan sebagai slah satu pembentuk peradaban yang paling berpengaruh. Bagi suatu negara adalah hal yang sangat di perlukan dalam menguasai pangsa perdagangan internasional. Karena dari situlah sebuah negara dapat diketahui apakah negara tersebut ekonominya berkembang atau tidak. Kita sudah mengetahui bahwa sampai saat ini pangsa ekspor Bangsa Indonesia baru mencapai 0,98%. Sementara untuk di Asia, Negara kita pun masih jauh tertinggal, misalkan dibandingkan dengan India yang sudah mencapai pangsa pasar sebesar 1,2% dari pangsa pasar Internasional dan juga Thailand yang sudah berhasil mencapai di atas 1%.

Untuk menaikan angka tersebut di atas sangatlah sulit bagai mencari jarum di dalam tumpukan jerami. Namun, bukan berati kita kalah dan menyerah dalam meningakatkan angka pangsa pasar kita di lingkungan Internasional. Apalagi dengan kondisi perdagangan dunia yang semakin kompetitif. Di banyak negara lain, upaya meningkatkan daya saing industri di pasar global antara lain dengan membentuk sebuah lembaga keuangan yang berdaulat yang bisa membantu para paelaku usaha lokal menembus pasar ekspor. Misalnya, AS yang mendapatkan dukungan penuh dari U.S. Exim Bank, di Jerman ada Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW), di Jepang ada Japan Bank for International Coorporation (JBIC), dan begitu juga dengan negara lainnya yang sudah berkembang seperti Cina, India dan Thailand.

Sementara di Indonesia sendiri, pemikiran untuk mendirikan lembaga tersebut sudah terbesit sejak 9 tahun yang lalu. PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) atau BEI yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 tahun 1999 merupakan emberio sebuah lembaga keuangan yang berdaulat dengan nama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pembentukan LPEI dinaungi sebuah Undang-Undang. Pemerintah memperkarsai Rancangan Undang-Undang (RUU) LPEI dan MenKeu telah menyerahkan RUU itu kepda Presiden pada tanggal 25 April 2007. Selanjutnya, RUU tersebut di sampaikan oleh Presiden kepda DPR melalui Surat Presiden tanggal 11 Juni 2007 dan kemudian di persetujui oleh DPR pada tanggal 25 September 2007 untuk memprioritaskan RUU LPEI. Pada tanggal 21 Nopember 2007, DPR membentuk pantia khusus untuk membahas tentang RUU LPEI dengan nama Panja (Panita Kerja). Hingga pada akhirnya LPEI ini pun diresmikan pada 1 September 2009 oleh Menteri Keuangan RI.

Sebagai langkah awalnya, BEI melakukan langkah pengembangan unit bisnisnya meliputi tresuri, lembaga yang sifatnya Corporate Risk, pembiayaan yang bersifat bank risk, serta Islamic Banking. Dengan adanya BEI sangat di harapkan bisa memberikan fasilitas yang di butuhkan oleh Exportir Indonesia seperti Buyer's Credit, Asuransi Political Risk, Pinjaman untuk Proyek di Luar Negeri, dan masih banyak lagi. Selain itu juga, EBI mempunyai sifat Sovereign yang berati EBI sangat di mungkinkan untuk memperoleh fasilitas pendanaan jangka panjang dan juga diperbolehkan memperoleh dana melalui surat-surat berharga dan hibah.

Indonesia Exim Bank merupakan institusi keuangan khusus yang memiliki ruang lingkup yang melayani exportir dengan berbagai macam fasilitas di dalamnya, seperti Pembiayaan, Penjaminan, Jasa Konsultasi dan Asuransi. Dan tidak menutup kemungkin untuk Indonesia Exim Bank melakukan pembiayaan kepada pembeli di luar negeri melalui Buyer's Card.

Adanya jasa melayani dalam hal asuransi bukan lantas membuat Indonesia Exim Bank ini menjadi perusahaan asuransi. Tapi, Indonesia Exim Bank dapat memberikan jasa asuransi secara spesifik dalam empat bentuk. Pertama, asuransi atas kegagalan ekspor. Kedua, asuransi atas kegagalan bayar. Ketiga, asuransi atas investasi yang dilakukan perusahaan Indonesia di Luar Negeri dan yang keempat adalah asuransi atas risiko politik di suatu negara. Nah, sudah jelas bukan yang dimaksud dengan pelayanan asuransi yang di berikan oleh Indoneisa Exim Bank ???


--Rujukan : Majalah Indonesia Eximbank--

Kamis, 13 Januari 2011

Suara Indah Yang Membuat Iri

Alhamdulillah tak terasa sudah hampir satu semester saya ikut Tahsin di dekat daerah rumah. Bicara jaraknya, mungkin saya dan beberapa teman saya yang ikut tahsin merasa beruntung karena masih tak terlalu jauh. Tapi, sebagian dari kami yang ikut tahsin rata-rata rumahnya berjarak lumayan sangat jauh. 'Subhanalloh !!!' satu kata itu cukup menggambarkan hati kami ketika melihat keteguhan teman-teman kami yang berjarak jauh dari lokasi.

Bukan hanya itu saja yang membuat aku terkagum dengan teman-temanku satu kelas Tahsin. Selain semangat mereka yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu Qur'an, ternyata mereka semua adalah orang yang kisaran usianya jauh diatas aku. Bisa dibayangkan, seusia mereka yang saya tahu pasti sangat sulit untuk diajak belajar Qur'an, namun mereka dengan semangat yang tinggi tak pantang menyerah.

Yang bikin aku iri lagi, mereka itu adalah orang-orang yang mempunyai kesibukan yang luar biasa padat dibandingkan aku. Kesibukan saat mereka harus mengurus rumah dan anak-anaknya entah itu memasak, mencuci, dan melakukan pekerjaan rumah yang lainnya. Dan ada yang dilanjutkan dengan kuliah, ada juga yang dilanjutkan dengan bekerja (mengajar) dan masih banyak lagi. Tapi, mereka tetap tak pernah alpa dari kegiatan tahsin.


Tahsin merupakan ilmu dalam mempelajari cara membaca Al-qur'an dengan baik dan benar.  Dimana kegiatan dalam tahsin bisa meliputi Talaqi, Pembahasan mengenai hukum tajwid dalam Al-qur'an, dan tak jarang kami sering sholat berjama'ah juga disana. Talaqi merupakan ilmu membaca Al-qur'an dengan baik dan benar disertai dengan suara yang sesuai dengan aturan dan kaidah syar'i yang berlaku. Sementara itu, ilmu tajwid merupakan ilmu yang mempelajari Al-qur'an tentang hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-qur'an, meliputi garis besarnya seperti Idzhar Halqy, Idgham, Iqlab, Ikhfa Haqiqy, dan masih banyak lagi.

Ketangguhan yang dimiliki oleh aku dan teman-teman tak lain dan tak bukan di pelopori oleh rasa semangat sang pengajarnya yang juga tak kalah semangat dan tangguhnya membagi ilmu yang dimilikinya kepada kami semua. Yah, pengajar kami alhamdulillah mempunyai mental baja. Teringat akan kata-katanya, "Saya ingin kita konsisten !! Saya akan tetap mengajar walaupun cuaca hujan. Jadi saya ingin kalian semua serius dan konsisten dalam mempelajari Al-qur'an ini !!" sungguh, kata-katanya membuat aku dan teman-teman  merasakan sangat dihargai dan di pelopori semangat juangnya yang tinggi.

Dari situlah, kami pun merasa terikat bathin satu sama lain. Sehingga tiap jadwal tahsin alhamdulillah banyak yang hadir. Ini membuktikan kekonsistenan kami dalam mempelajari Kalam Illahi. Bukan hanya semangat yang tinggi dalam membagikan ilmunya kepada kami, melainkan juga suara tilawahnya sungguh sangat merdu. Bahkan tak jarang membuat kami merinding mendengarnya. Suara yang di anugerahkan alloh begitu indah dalam membaca Kalam Illahi-Nya, sungguh membuat kami yang diajarkan merasakan iri yang tak terhingga. "Merinding aku kalau dengar ibunya Talaqi" ujar salah satu teman kami dan di iyakan oleh kami semua.

Suara merdu itu dapat menguatkan hati kami akan Kalam Illahi sehingga tertantang untuk menjadi lebih baik lagi sehingga kami bisa seperti ibu pengajarnya bahkan kalau bisa lebih dari ibu pengajarnya. Semoga saja Alloh selalu mengikat hati kami dalam merindukan lantunan ayat-ayat suci Al-qur'annya yang dapat membuat hati merasakan begitu nyaman dan tentramnya menjalani hari-hari kami ini. Terima kasih Ya Robb, telah izinkan aku ada di antara mereka yang tangguh, di antara mereka yang tak pernah kenal lelah dalam menghabiskan waktu untuk hari perjumpaan dengan-Mu, Sang Penguasa Alam Raya ini ^__^

Teori Ekonomi yang Membuat Akrab ^_^

"Bismillah !!!" ku mulai melangkahkan kaki beranjak dari rumahku menuju kampus. Hari ini adalah hari pertama UAS. Dimana matkulnya adalah "Teori Ekonomi1". Wah, tidak kebayang oleh kami semua bahwa hari ini begitu sangat menegangkan. Bagaimana tidak, materi yang di berikan belum terlalu kami kuasai dan soal kisi-kisi yang diberikan pun masih belum terlalu kami pahami. [paraaaahhhh.com]

Banyak orang bilang belajar tentang Ekonomi apalagi materi Mikro dan Makronya sudah pasti orang-orang akan geleng-geleng kepala. Masuk ruang rapi dan keluarnya penampilan tak berbentuk lagi [ahahaa]. Namun, anggapan itu ternyata mampu kami tepis. Walau awalnya pun kami berpikir sama dengan sebagian orang. Kami memulai membuka lembaran demi lembaran photocopyan yang berisikan materi-materi dan juga soal latihan. Tak lupa juga kami meminjam buku perpustakaan untuk menambah bahan referensi kami belajar. Dan sudah pasti kami pun tak tegang-tegang betul dalam belajar, sesekali kami selipi tawa dan canda agar tak terkesan mumet.

Yah, hari ini adalah hari khusus membuat kami untuk full mempelajari tentang banyak pasar output dan input. Ditambah teman-temannya yang terkenal -canda holic- jadi suasan belajar pun lebih tampak -SERSAN- alias serius santai. Kami memang sepakat untuk tidak terlalu memusingkan diri kami dalam menuntut ilmu agar tidak terkesan lupa akan kebutuhan kami dengan HUMOR kami [hihihihihi].


Berjam-jam menghabiskan waktu belajar TEKO (Teori Ekonomi) sampai lupa waktu. Menjelang waktu dzuhur pun kami sepakat menyelesaikan diskusi kami dan menuju masjid untuk menunaikan sholat jama'ah. Wah, ternyata "Teori Ekonomi" mampu membuat kami merasakan indahnya kebersamaan dan keakraban yang benar-benar berbeda. Yang biasanya masuk rapi dan keluar berantakan, tidak demikian dengan kami. Masuk tampak cantik dan keluar pun tetap cantik [hahaaaaaaaa narsis.com]

Hidup SERSAN dan Semangaattt terus buat Kuliah kita semua, kawan !!!
^_^

Minggu, 09 Januari 2011

Selamat Tinggal Massa Lalu !!!


Setiap manusia pasti punya kisah yang berbeda pada massa lalunya. Massa dimana kita telah berhasil melewatinya sampai kita berada di massa sekarang ini. Tak semua orang mempunyai kisah indah di balik massa lalunya. Namun, tak semua kisah buruk di massa lalu itu mendatangkan keburukan di massa sekarang. Terkadang kita pun salah mengartikan massa lalu yang telah mengantarkan kita ke massa sekarang ini. Sikap arif dan bijaksanalah yang harusnya kita tunjukkan terhadap massa lalu kita.

Yah, massa lalu itu bukan untuk di lupakan. Tapi, hanya sekedar kita lepaskan kepergiannya dengan menyongsong massa depan yang sudah menanti kita. Keterpurukan atau kegagalan yang ktia rasakan di massa lalu kita bukan malah menjadikan kita sosok yang mudah menyerah dan terlalu meratapi keterpurukan atau kegagalan tersebut. Namun, ada baiknya kita menyikapinya dengan penuh tanggung jawab terhadap massa depan kita. Karena toh adanya kita di massa sekarang ini karena adanya massa lalu yang terlebih dahulu menghampiri kita dan memberikan massa-massa yang mampu membuat kita sedikit belajar.

Ingatlah, massa lalu itu tempat kita belajar. Belajar dalam segala hal. Dari ketidaktahuan kita bagaimana caranya menghadapi gemerlapnya dunia menjadi kepiauan kita dalam mengatasi masalah yang bermunculan. Ingat, hidup kita punya sejarah dan sejarah itu berawal dari massa lalu bukan massa sekarang. Jadi, jelaslah salah besar jika kita berpikir untuk membuang massa lalu kita yang buruk hanya karena takut orang lain yang mengetahui akan berpikir buruk pula terhadap diri kita.

Namun, jadikanlah massa lalu kita itu sebagai tolak ukur kita untuk meraih massa depan kita yang cerah. Mengenangnya bagaimana cara kita ketika kesalahan massa lalu itu terjadi sehingga kita usahakan agar tak terulang kembali di massa sekarang dan massa depan kita yang masih menjadi rahasia Sang Pencipta. Dengan begitu kita telah berhasil menghargai diri kita karena kita mampu menerima adanya massa lalu itu dalam hidup kita. Bukan malah menapiknya yang hanya akan membuat kita semakin terpuruk di massa sekarang dan massa depan.

So, mencobalah membuka tangan, hati, dan pikiran kita untuk lebih bijak lagi menyisipkan massa lalu dalam massa depan kita yang akan kita raih nantinya. Live is must go on ^_^

Si Nenek Pembawa Berita ^_^


Pagi  itu, tepatnya aku sedang menunggu bus langgananku untuk ke kampus. Memang sih aku ketinggalan bus keberangkatan pertama, namun aku usahakan menunggu bus selanjutnya dengan sabar. Sambil menunggu, aku  pun menelusuri jalan tempat orang-orang menunggu bus [yang pastinya bukan halte]. Banyak alasan mengapa mereka lebih nyaman menuggu bus bukan di halte karena di halte banyak polusi udara [asap rokok] yang mengganggu pernafasan apalagi suasana pagi-pagi begini. Aku pun termasuk salah satunya sih [hehehee].

Aku lanjutkan langkahku sampai ke halte berikutnya dan disitulah aku putuskan untuk menunggu bus. Disanalah aku pun bersua dengan seorang nenek yang usianya kuperkirakan 60thn. Yah, nenek itu menyalamiku dengan sangat ramah dan senyum yang merekah. Aku pun membalas hal yang sama kepada beliau. Kami pun duduk bersampingan dan terlibat perbincangan yang menurutku cukup menarik dan patut untuk ku jadikan bekal kelak.

Nenek pun mulai bercerita tentang massa mudanya kepadaku dengan sangat gembira. Aku paham betul ketika kita beranjak dewasa dan berjumpa dengan sosok muda pastilah dengan nyamannya kita bercerita yang dapat mengingatkan kita dulu waktu muda. Aku pun mendengarkannya dengan seksama. “Dulu, nenek ingin sekali sekolah sampai tinggi. Tapi, kata orang tua nenek buat apa wanita sekolah tinggi toh nanti juga larinya ke dapur. Akhirnya nenek pun sekolah Cuma sampai lulus SD, nak !!!” ujar si nenek mengawali ceritanya.

Pikiranku pun terawang menjauh pada massa si nenek. Aku bisa rasakan bahwa memang begitu serba salah jadi wanita dulu karena selalu penuh dengan dokrin bahwa wanita hanya pantas untuk di dapur. Tidak salah sih dokrin seperti itu. Tapi, bukan berati menghalangi wanita punya mimpi dan cita-cita di luar dapur. Toh, kami wanita juga sadar betul akan kodrat kami harus seperti apa. Bukankah, Alloh telah memberikan jatah masing-masing dari apa yang kita usahakan ?? Baik wanita ataupun laki-laki.

“Tapi, sekarang sudah cerah yah, nak !!! Banyak yang bisa sekolah tinggi bahkan ada yang jadi dokter dari kalangan wanita kan??” Ujarnya menyadarkanku dari pikiranku dengan wajah senyum. “Iya, nek !!” jawabku singkat. Namun, ku lanjutkan dengan pemikiranku tentang para wanita hebat di era sebelum kemerdekaan. Dimana nama R.A. Kartini yang selalu terkenang dalam perjuangannya menghantarkan kita para wanita untuk bisa merasakan indah dan nyamannya duduk di bangku sekolah.
“Dulu waktu muda mah, nenek selalu di nasihatin orang tua nenek untuk memperlakukan suami nenek dengan sangat baik dan ramah. Makanya pas nenek nikah juga memperlakukan suami nenek seperti yang di nasihatkan orang tua nenek. Nenek selalu siapkan makanan di meja makan sebelum suami nenek pulang. Biar nanti pas suami nenek pulang kerja sudah tersedia makanan di meja makan. Tidak perlu ambil sendiri karena nasihat orang tua nenek itu tidak sopan, nak !!” ceritanya dengan senyum yang merekah. “Tapi, nenek heran sama anak-anak sekarang, nak !! Anak nenek saja yang sudah menikah, malahan suaminya kalau mau makan ambil sendiri. Kan itu tidak sopan, nak !!!” sambungnya melanjutkan ceritanya.

‘Subhanalloh !! Sungguh mimpi apa aku semalam, Ya Robb ?? Engkau pertemukan aku dengan sesosok yang memberikanku nasihat untuk bekalku kelak ketika aku menjadi seorang istri. Sosok istri yang bisa memperlakukan suaminya seperti raja.’ Gumamku membalas senyum nenek sebagai tanda ku sungguh kagum dengannya. Tak ada komentar apapun yang aku berikan karena buatku si nenek begitu trampil menceritakan kisahnya untukku.

Tiba-tiba ku lihat dari arah yang tak terlalu jauh dari halte tempat kami menunggu, bus ku sudah terlihat. “Nek, aku permisi duluan yah !! Bus yang aku tunggu sudah datang. Aku berangkat kuliah dulu yah, nek !!” ujarku sambil menyalami tangannya dan nenek pun merseponku dengan mencium pipi kiri dan kananku. Aku pun tak ragu melangkahkan kakiku menaiki bus.

‘Ya Robb, aku bisa merasakan kembali kasih sayang seorang nenek. Belasan tahun setelah nenekku tiada akhirnya aku bisa kembali rasakan kasih sayang itu. Terima kasih Ya Alloh untuk pertemuan hari ini dengannya yang memberikan semangat penuh untukku. Akan aku ingat nasihatmu, duhai Nenekku !!!’ kisahku keluh ketika menduduki bangku di dalam bus.

Pagi ini benar-benar pagi yang sangat berbeda. Kebetulan ?? Aku rasa itu terlalu naif rasanya. Yah, ini merupakan anugerah sekaligus peringatan yang Alloh berikan untukku agar kelak ketika aku ingin melangkah ke arah pernikahan aku sudah mempunyai gambaran tentang kewajibanku kelak jika menjadi seorang istri dan juga ibu dari anak-anakku kelak. Terima kasih buat pagi ini, Ya Robb ^_^

Jumat, 07 Januari 2011

Zakat dalam Ekonomi Syariah


Perspektif Wahyu

      Landasan kuat mengapa dalam Ekonomi Syariah diatur mengenai Zakat adalah Firman Allah Swt. dalam Q.S. Al-Baqarah {2} : 267 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan darinya padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji.”

      Sementara di dalam hadits pun dijelaskan : “Maa Naqoshot Shodaqotun Min Maalin …”  yang artinya “ Zakat tidak mengurangi harta sedikit pun” (HR. Ahmad, Muslim dan Trimidzi)

Potensi Zakat , Infak dan Shodaqoh (ZIS) Indonesia

      Tadi sudah dijelaskan dimuka bahwa zakat mempunyai peranan dalam perekonomian oleh karena itu dalam ekonomi syariah diberlakukan Zakat dimana Zakat pun menjadi kewajiban setiap muslim. Berdasarkan survey PIRAC mencatat potensi yang dapat diberikan oleh zakat mencapai 20 triliyun per tahunnya. Sementara menurut Forum Zakat, potensi zakat mencapai 17,5 triliyun per tahunnya. Yang mirisnya adalah dana Zakat yang terkumpul pada tahun 2009 hanya terkumpul 1,1 triliyun. Menurut Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Tahun 2005 mengungkapkan bahwa potensi zakat bisa mencapai 19,3 triliyun per tahunnya. Namun kenyataannya, hanya 800 milyar yang dibayarkan oleh lembaga.
      
      Melihat dari besarnya potensi zakat yang dihasilkan, maka sangat mungkin zakat mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian. Bisa kita bayangkan sendiri, jika potensi zakat begitu besar, maka apabila individu membayarkan zakat yang harusnya dibayarkan, akan sangat membantu mengurangi angka kemiskinan di Indonesia. Dengan adanya zakat bisa dipastikan akan sangat membantu Pemerintah juga karena penurunan angka kemiskinan akan menunjukkan bahwa negara tersebut sudahlah makmur dan sejahtera. Indonesia sungguh masih sangat kurang sekali jumlah prosentasenya terhadap pemberdayaan zakat dikalangan masyarakatnya dan sangat berbeda dengan negara-negara yang sudah berkembang.


Jenis-Jenis Zakat

Ada dua jenis zakat yang ada, yakni :

1. Zakat Fitrah
    Merupakan zakat an-nafs yang artinya jiwa. Zakat fitrah dilakukan untuk mensucikan setiap jiwa manusia. Dimana hukumnya adalah wajib dan dibayarkan menjelang Idul Fitri. Zakat yang adanya hanya sekali dalam setahun.  Besarnya zakat sama yaitu 3,5 l dari jenis bahan makanan pokok (contoh beras yang pada umumnya).

2. Zakat Maal
    Merupakan zakat harta. Zakat maal hukumnya wajib untuk setiap manusia yang mempunyai harta yang sudah mencapai nishabnya. Harta yang wajib dizakati harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
a. Al Milku Attam (milik penuh)
b. Annamaa’ (berkembang)
c. Cukup nishab
d. Al-Hajah Al-Ashliyyah (lebih dari kebutuhan pokok)
e. Bebas dari hutang atau bebas dari angsuran
f. Berlalu satu tahun (Al-Haul)


Pendapat Riset KA Ishaq (2003) tentang ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah)

      Salah satu penyebab kegagalan pembangunan di Negara-negara berkembang adalah akibat dari diabaikannya instrument pembangunan yang sessuai dengan agama dan budaya lokal. Oleh karena itu, ZIS merupakan solusi yang optimal dalam menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Selain itu juga ZIS berperan sebagai ibadah. Zakatlah yang merupakan salah satu rukun Islam yang mencangkup Habluminallah dan Hablumnannas.


Karakteristik Zakat

      Zakat sudah ditentukan dlam syariat bahwa peruntukannya adalah untuk 8 ashnaf (Q.S. At-Taubah : 60), yakni :
a. Orang-orang fakir
b. Orang-orang miskin
c. Pengurus-pengurus zakat
d. Para muallaf
e. Memerdekakan budak
f. Orang-orang yang berhutang
g. Orang-orang yang berjuang untuk jalan Allah
h. Orang-orang yang sedang dalam perjalanan (musafir)

Persentasi zakat tetap dan tidak berubah. Hal ini jelas sangat berbeda dari pajak. Besarnya pajak selalu mengalami perubahan dan perubahannya tersebut semakin tinggi. Dan yang perlu kita ketahui bahwa dengan pembayaran zakat dengan sendirinya membebaskan kita terhadap pembayaran pajak.

Kamis, 06 Januari 2011

Jangan Dekati Zina !!!! [kenali proses yang benar dalam Islam dalam memilih pasangan]


Akar dari segala akar permasalahan zina adalah “PACARAN” yang di anggap kaula muda-mudi kita sekarang lagi “TREND” dan “GAUL”. Malahan kalau zaman sekarang kita belum pacaran maka dianggap tabu atau “GAK GAUL” dan masih banyak lagi julukkannya. Majunya zaman ternyata tidak diimbangi oleh akal kita yang semakin juga maju dalam berpikir maju malah yang ada berpikir mundur bahkan lebih parah dari zaman dahulu di saat orang tua kita masih muda.

Kita semua tahu bahwa dalam Islam agama kita yang Haq bahwa ‘Pacaran ‘ DILARANG dalam Islam. Dan mungkin buat semua kaula muda kita sudah hafal betul dengan kalimat dan nasihat ini. Tapi, mereka tetap menjalankannya dengan alasan ‘lewat pacaran kita bisa mengenal pasangan kita’. Hmmm, ini perlu diluruskan !!!

Alloh berfirman dalam kalam-Nya yang artinya “Dan janganlah kamu mendekati Zina”. Dalam Firman Alloh tersebut, Alloh tidaklah menyebutkan, “Jangan Berzina”. Berati hal ini sudah sangat jelas bahwa Alloh melarang kita semua dari perbuatan yang dapat mendekatkan diri kita kepada zina. Nah, pacaran merupakan salah satu cabang bentuk dari perbuatan mendekatkan diri kita kepada perzinaan.

Mengapa pacaran itu dikatakan mendekatkan diri kita kepada perzinaan ?? Berikut beberapa alasan mengapa pacaran itu termasuk kategori zina, diantaranya :

  • Dalam berpacaran akan banyak nafsu yang tercampur di dalamnya ketika seorang wanita dan laki-laki bertemu. Walau hanya sekedar melepas rindu sih katanya. Tetap saja ini menjadi landasan utama membukanya pintu zina yaitu zina pandangan dan zina hati.
  • Ketika saling telepon-teleponan itulah kesempatan setan merasuki hati dan pendengaran si dua insan yang lagi kasmaraan. Sehingga melalaikan si dua insan ini dalam mengingat Alloh. Saat adzan berkumandang malah tetep asyik-asyiknya bilang, “Aku Cinta Kamu !!!” [basi bgt yah ???]
  • Intensifnya pertemuan dan jarak yang makin tidak bisa dipisahkan lagi akan berujung pada zina tubuh, yang membuat si dua insan yang lagi kasmaraan memandang segala sesuatu yang diperbuat adalah “sah-sah” saja karena pacar sendiri. Padahal cuma pacar bukan suami. Yang ada dengan pola pikir seperti itu mereka dengan PD nya gandengan, pelukan, bahkan maaf ciuman dimana tempat yang mereka pikir “Hak Asasi Manusia” !! Parahnya kalau sudah sampai berhubungan intim layaknya suami istri (naudzubillahi mindzalik).
Ingatlah bahwa ketika dua manusia yang lawan jenis berkumpul maka orang ketiganya adalah setan. Setan paling seneng membisikkan hal-hal indah di dunia yang akan berdampak buruk di  masa datang. Oleh karena itu, kesempatan dan kemenang yang besarlah ketika manusia yang sedang kasmaraan duduk atau berkumpul berdua dan setan akan menggoda mereka sampai mereka tak sadarkan diri.

Untuk itulah Islam melarang hal-hal apapun yang dapat mendekatkan diri kita kepada ZINA. Karena yang namanya zina itu bukan hanya melakukan perbuatan layaknya suami istri saja tapi juga lebih spesifikasi seperti zina hati, pandangan, pikiran, dan pendengaran. Ingatlah bahwa setiap anggota badan kita akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Sang Kholik di akhirat kelak. Ingatlah selalu Firman Alloh, “… setan merupakan musuh yang nyata bagi manusia”.

Salah jika kita berpikir “Pacaran” merupakan alternative untuk masa penjajakan sebelum menikah. Dalam Islam yang di perbolehkan adalah masa ta’aruf bukan pacaran untuk bisa mengenali calon pendamping hidup kita.  Kalau dalam pacaran sudah pasti yang akan menjadi korban paling utama adalah si wanita itu sendiri. Namun, Islam dengan tegas menjaga dan melindungi hak-hak wanita. Dalam ta’aruf baik si wanita maupun si laki-lakinya insya alloh tidak akan dirugikan. Karena Islam menjamin penuh itu semua di kala untuk membina sebuah hubungan yang dilandaskan cinta karena Alloh.

Si wanita ataupun si laki-laki tak perlu khwatir karena dalam proses ta’aruf akan adanya perantara kedua belah pihak yang dapat di percaya untuk menjadi informan bagi kedua belah pihak. Disini perlu ditekankan bahwa perantara tersebut haruslah dapat diberikan kepercayaan. Jika si wanita ataupun si laki-laki tidak menyukai satu sama lainnya, maka proses ta’aruf pun dihentikan dan tidak akan merugikan satu sama lainnya karena belum ada pertemuan yang dapat mengundang syahwat.

Sementara itu, dalam pacaran jika kita tidak menyukai atau bosan dengan pacarnya maka dengan mudahnya “PUTUS” dan menghilang tanpa jejak seperti tak pernah terjadi apa-apa antara keduanya. Lupalah sudah ketika jalan bergandengan tangan, berpelukan (kalah teletubies), dan masih banyak lagi yang dapat membuat salah satu diantaranya merasakan kehilangan dan akhirnya menghabiskan waktunya dengan sia-sia.

 
Berikut beberapa cara untuk menghindari diri kita dari perbuatan yang mendekati ZINA :
  • Hindari diri dari perbuatan yang dapat melalaikan hati yaitu ‘mendengarkan music dan nyanyian’. Hal ini akan dengan sangat mudah buat setan menghipnotis manusia sehingga manusia tampak sebagai makhluk yang lugu dan bodoh untuk di masukin pikirannya dengan segala tipu daya setan. Apalagi kalau kasmaraannya sudah stadium 4, maka serasa dunia itu Cuma milik sendiri aja.
  • TUNDUKAN PANDANGAN !!!!
           Islam sudah memperingatkan bagi ummatnya untuk selalu menjaga pandangan agar terhindar dari fitnah dan godaan. Fitnah terbesar dunia adalah “WANITA” oleh karena itu kita khsusunya kaum adam harus lebih berhati-hati lagi karena zaman sekarang wanita yang ada disekeliling kita sudah rata-rata mengikuti trend barat. Mereka berpakaian tapi telanjang. [naudzubillahi mindzalik]

  • Hindari diri dari bacaan dan tontonan yang berbau PORNO karena hal ini dapat merangsang syahwat kita untuk berpikir yang tidak-tidak sehingga banyak anak kecil dibawah umur yang menjadi korbannya.
Ketahuilah bahwa tidak semua apa-apa yang dilarang dalam Islam itu BURUK dan TIDAK GAUL !!! Justru dengan larangan itulah Alloh melindungi harkat martabat hamba-hamba-Nya yang mau memikirkan tentang makna dan tujuan dirinya diciptakan di dunia ini yaitu tidak lain adalah hanya untuk MENYEMBAH ALLOH !!!” [just that] 

Namun, namanya juga manusia yang selalu lupa dan khilaf, tetap saja terus dan terus lakukan kesalahan. Namun, yang paling bodoh adalah mereka yang melakukan kesalahan namun tidak menyadarinya bahkan meminta maaf, apalagi ini urusannya menyangkut kepada ‘Sang Pencipta’ yang bisa berkehendak kapan saja Dia mau membolak-balikan langit dan isinya, bukan ??

Yuk, dari sekarang kita harus bisa ‘Keep’ hati, pandangan, pendengaran dan pengelihatan kita. Jangan memaksakan diri untuk memohon agar jodoh kita cepat datang tapi bersabarlah bahwa Alloh akan memberikan hasilnya yang baik juga.

Sabtu, 01 Januari 2011

Menanti Datangnya Hari Bahagia Itu ^__^

Indah dan bahagianya hatiku setiap kali melihat janur kuning terpampang di sekitarku. Melihat mereka yang sudah halal menjadi sebuah pasangan kekasih yang tak perlu sembunyi-sembunyi memberikan kasih dan perhatiannya kepada orang yang dicintainya. Tersenyum sendiri di kala melihat pesta yang menyaksikan dua insan yang telah dipersatukan oleh Sang Pencipta dalam jalinan kasih nan suci. Namun, tersedih pilu karena ku memimpikan saat-saat indah itu menghampiriku.

 Membayangkan massa dimana Sang Pencipta menyatukkan hatiku dengan hati pilihan-Nya yang menurut-Nya memang pantas untuk aku cintai dan kasihi sepanjang hidupku kelak. Membayangkan banyaknya hadirin yang berdatangan silih berganti mengucapkan 'selamat'. Yah, sungguh tersenyum sendirian layaknya orang gila saja ketika membayangkan hal itu terjadi padaku. Membayangkan melingkarnya cicin nikah ke jari manisku dimana ku dapat merasakan betapa syahdunya mencintai karena Alloh ta'ala.

Namun, aku harus bisa menjaga hatiku dan sedikit bersabar. Karena massa itu sepertinya akan masih lama untuk aku wujudkan, tapi tidak tahu kalau Alloh berkehendak lain. Bersabar karena dua insan yang telah siap menikah berati mereka haruslah sudah siap dengan konsekuensi hidup berumah tangga dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh pasangan masing-masing. Bukan hanya itu saja, tapi juga dapat berprilaku layaknya orang yang benar-benar arif dan bijaksana agar kelak rumah tangganya tak berusia seumur jagung saja.

Memutuskan diri untuk siap menikah tidaklah semudah membalikan telapak tangan kita. Karena seperti yang tadi telah dijelaskan bahwa peranan kita pun telah berubah. Yang tadinya kita selalu bisa bersikap manja atau emosional kepada sanak keluarga kita, tetapi ketika sudah menikah kita pun dituntut untuk bisa meredam semua itu agar tercipta sebuah keluarga yang harmonis. Bahkan yang lebih utama adalah peran kita sebagai istri nanti yang selalu siap sedia mendampingi suami kita dalam suka dukanya mengarungi bahtera rumah tangga. Ini akan lebih terasa berat jika belum adanya ilmu dalam munakahat dan rumah tangga dari kedua belah pihak yang memutuskan untuk menikah.

Nah, oleh sebab itu tidaklah gampang bukan memutuskan untuk menikah ??? Tapi, dalam Islam pernikahan muda sangat dianjurkan dengan tujuan untuk menghindari diri dari perbuatan zina dengan yang namanya pacaran. Jadi tambah senyam-senyum sendirian jika membayangkan hari yang dinanti oleh setiap orang yang ingin merasakan halalnya sebuah hubungan yang dilandasi cinta karena Alloh semata.

Hem, siap-siap saja iri melihat mereka yang telah mendahuluiku melepas masa lajangnya. hihihiihii ^_^
Tapi, tak mmengapa juga sih !!! Toh, Alloh belum mempertemukanku dengan jodoh pilihan-Nya. Jika memang sudah waktunya, pastilah Alloh mempertemukanku dengan sosok pilihan-Nya yang menurut-Nya memang pantas untuk menjadi imamku dan anak-anakku kelak.

Namun, memang seperti itulah pernikahan. Terlihat di kasat mata begitu berat sekali sehingga membuat orang tua khawatir sekali dengan anaknya apalagi anak perempuan dengan memasang kriteria menurut standar si orang tua. Yang perlu diingat oleh semuanya termasuk orang tua bahwa pernikahan adalah sebuah ibadah kepada Sang Robbi dalam menyempurnakan agamanya. Bukanlah seseorang menikah karena landasan hawa nafsu apalagi karena main-main saja, naudzubillahi minzalik.

Semoga kita merupakan orang-orang yang menikah dalam rangka ibadah kepada Alloh dan semata-mata hanya untuk mengharapkan keridhoaan dalam hidup kita walaupun kita sudah tahu bahwa Alloh terlebih dahulu ridho kepada hamba-Nya. Oleh karena itu, mulailah dari saat ini untuk bisa memperbaiki untuk apa tujuan kita menikah sehingga rumah tangga pun terasa layaknya syurga yang dihiasi taman-taman dengan buah dan bunga yang sedap di pandang mata kita.