Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Selasa, 22 November 2011

Observasi

Observasi diartikan sebagai bentuk kegiatan untuk melakukan pengujian atau pengukuran terhadap sesuatu hal (arti luas), namun dalam pembahasan kali ini kita akan mengartikan observasi dalam arti sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berati tidak mengajukan pertanyaan.



Keuntungan
  1. Dapat memperoleh data yang segar karena berasal dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
  2. Keabsahan alat ukur dapat diketahui langsung.
Kerugian
  1. Adanya waktu tunggu yang cukup lama karena pengamat harus mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi (jika tersedia dana cukup besar dapat menggunakan video perekam).
  2. Beberapa tingakh laku, sampai tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bisa membahayakan jika diamati. Untuk tingkah laku seperti ini, masih mungkin diperoleh melalui wawancara. (Altheron & Klemmack, 19882). 
Jenis observasi

Berdasarkan keterlibatannya, observasi terbagi menjadi dua, yakni: 
A. Observasi Partisipan (Participant Observation)
     Dalam observasi ini, pengamat ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti, seolah-olah merupakan bagian dari mereka dengan tetap waspada dalam pengamatannya.

B. Observasi Takpartisipan (Nonparticipant Observation) 
     Dalam observasi ini, pengamat berada di luar subyek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan yang mereka lakukan. Dengan begini pengamat bisa lebih mudah melakukan pengamatan terhadap perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Sementara itu, berdasarkan cara pengamatan yang dilakukan, observasi juga dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
A. Observasi Tak Berstruktur
     Dalam observasi ini, pengamat tidak membawa catatan tentang tingkah laku apa saja yang khusus akan diamati. Pengamat akan mengamati arus peristiwa dan menringkasnya untuk selanjutnya dianalisis. Observasi ini biasanya dilakukan oleh observasi partisipan.

B. Observasi Bersturktur
    Observasi ini biasanya digunakan apabila peneliti memusatkan perhatian pada tingkah laku tertentu sehingga dibuat pedoman untuk pengamatan. Observasi ini dapat dilakukan perhitungan frekuensi untuk terjadinya tingkah laku tertentu, tabulasi daftar tingkah laku, menghitung waktu terjadinya suatu kegiatan tingkah laku tertentu, serta mengamati sejumlah tingkah laku dan menggolongkannya dalam konsep-konsep yang sudah disediakan dengan menggunakan skala peringkat.


Sumber : Dr. Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, PT. Remaja Kosda Karya, 1995 : Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar