Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Senin, 21 November 2011

Angket

Pendahuluan
Angket atau dalam istilah Inggrisnya adalah self-administered questionnaire merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) atas pertanyaan yang diajukan. 
Keuntungan
  1. Dapat menjangkau sampel dlam jumlah besar karena dapat dikirim melalui pos.
  2. Biaya yang dibutuhkan relatif murah.
  3. Tidak mengganggu responden karena responden sendirilah yang mengisi angket sesuai waktu yang mereka miliki.
Kerugian
  1. Jika pengembalian angket melalui pos, maka tingkat pengembaliannya relatif rendah.
  2. Tidak bisa digunakan oleh responden yang kurang bisa membaca dan menulis.
  3. Pertanyaan dalam angket dapat diartikan salah karena tidak dapat penjelasan lebih lanjut.
Pertanyaan dalam instrumen penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka adalah petanyaan yang jawabannya tidak disediakan sehingga responden dapat bebas menulis jawabannya. Sehingga menyulitkan dalam pengolahan datanya karena harus membaca semua jawaban untuk dapat digolongkan. Sebaliknya, pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden tidak bebas menjawab karena hanya tinggal memilih jawaban yang ada. Dan ini menguntungkan karena mudah untuk pengolahan datanya.

Untuk mengatasi masalah diatas, maka biasanya adanya penggabungan dari kedua pertanyaan tersebut, yaitu setelah diberikan semua jawaban, maka kemudian diberikan alternatif terbuka untuk menuliskan jawaban lainnya. Adapun ketentuan-ketentuan dalam membuat jawaban alternatif untuk petanyaan tertutup atau penggolongan jawaban pada pertanyaan terbuka, diantaranya:
  1. Penggolongan hanya didasarkan atas satu prinsip. Hal ini untuk menghidnari agar seseorang tidak dapat masuk ke dalam lebih dari satu golongan.
  2. golongan yang dibuat harus saling meniadakan (mutually exclusive), artinya jika seseorang sudah dimasukkan ke dalam satu golongan, ia tidak dapat dimasukkan ke dalam golongan lain.
  3. Golongan yang dibuat harus menyeluruh (exhaustive), artinya tidak seorang pun yang tidak termasuk ke dalam salah satu golongan yang dibuat.
Selain itu juga terdapat beberapa pedoman yang harus diperhatikan dalam membuat pertanyaan atau pernyataan untuk instrumen penelitian, diantaranya (Rubbin & Babbie, 1989):
  1. Pertanyaan atau pernyataan harus jelas dan tidak meragukan disebabkan responden tidak mempunyai kesempatan bertanya dalam angket ini.
  2. Hindari pertanyaan atau pernyataan ganda. Hal ini akan membuat isi dari angket pun tidak jelas. Sebagai pegangan, jika suatu nomor pertanyaan atau pernyataan mengandung kata dan, maka perlu diteliti kembali apakah ini merupakan peranyaan ganda atau tidak.
  3. Responden harus mampu menjawab.
  4. Peratnyaan atau pernyataan harus relevan. Relevan yang dimaksuda adalah berkenaan dengan tujuan penelitian dan tentunya sudau dengan responden yang tepat. Jika tidak relevan maka data yang diperoleh tidak akan bermanfaat.
  5. Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terbaik karena kebanyakan pertanyaan atau pernyataan panjang malah menimbulkan makna yang berganda.
  6. Hindari pertanyaan, pernyataan, atau istilah yang bias, termasuk menanyakan pertanyaan atau pernyataan yang sugestif, yaitu yang mendorong responden untuk menjawab atau menanggapi ke arah tertentu.
Dalam angket, disarankan untuk memulai dengan pertanyaan yang menarik dan tidak sensitif atau bersifat pribadi. Sedangkan pertanyaan untuk identitas, disarankan ditanyakan di bagian terakhir. Format instrumen juga perlu dibuat secara menarik dan mudah diisi dengan petunjuk yang jelas, misalkan, berilah tanda cek (V) atau lingkaran. Berikut ini contoh dari bentuk angket:

Sumber : Dr. Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, PT. Remaja Kosda Karya, 1995 : Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar