Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Sabtu, 22 Januari 2011

Seminar Bulanan MES "Pembiayaan Ekspor Syariah sebagai Alternatif Pembiayaan bagi Eksportir"

Tepatnya hari Rabu, 12 Januari 2011 Masehi atau 7 Shafar 1432 H.

Untuk kedua kalinya mendatangi seminar bulanan yang di adakan oleh MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) dimana tema seminar kali ini sungguh menarik hati saya untuk menghadirinya yaitu tentang "Pembiayaan Ekspor Syariah sebagai Alternatif Pembiayaan bagi Eksportir". Seminar yang seperti biasanya di hadiri oleh para pebisnis yang handal dan pendidik yang melanjutkan sekolahnya serta para mahasiswa yang ingin mengenal dan mengetahui tentang perekonomian dunia khususnya perekonomian syariah.

Kita semua mengetahui bukan kalau ekonomi merupakan aspek yang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, keadaan perekonomian negara kita semakin morat-marit. Hal ini dikarenakan dalam sistem perekonomian kita belumlah bisa memberikan fasilitas-fasilitas yang dapat mensejahterkan masyarakat kita. Dan bukan menjadi rahasia lagi jika kita ingin mengetahui tingkat kesejahteraan suatu negara itu dapat di ukur dengan seberapa banyak atau sedikitkah jumlah atau angka kemiskinan. Lantas, tindakan apa yang sudah di lakukan oleh para petinggi kita sehingga mampu menciptakan angka yang relatif kecil dalam hal kemiskinan ?? Lalu, apakah yang sudah kita lakukan sebagai para calon ekonom yang melihat keadaan pilu di sekitar kita ??

Dalam seminar ini, Bapak Aries Muftie yang tidak lain adalah seorang yang bekerja sebagai Financial Club, CIMB Tower memaparkan banyak pengetahuan untuk saya khususnya sebagai mahasiswa yang masih awam terhadap dunia ruang lingkup perekonomian. Dan materi yang dipaparkan olehnya sungguh menggugah  saya untuk lebih semangat lagi dalam berkontribusi nyata untuk ekonomi negara kita kelak. Beliau memaparkan tentang Hasil Studi Kasusnya tentang TKI, diantaranya yang berhasil saya rangkum .


I. Latar Belakang
   A. Potensi Indonesia Menjadi Maju, Makmur, dan Berkeadilan
       a. Kekayaan SDA yang besar dan beragam merupakan "comparative advantage" yang dapat dikonversi menjadi "competitive advantage" melalui penerapan IPTEK, Manajemen Profesional berbasis spritual,dan Ekonomi yang berbasis syariah.
       b. Kekayaan "social capital" (SDM) terbesar keempat di dunia (235 juta) --> dengan "purchasing power" sebuah negara dengan kondisi naik atau meningkat --> bargaingin posistion meningkat pada tingkat global meperbaiki kondisi dunia.
         c. Perubahan dari sistem "otoriter" ke "demokratis" tidak menjadikan Indonesia tercerai berai. Tidak seperti negara Uni Soviet dan negara-negara Balkan karena faktor pengikat agama.
          d. SDM yang melimpah untuk menjadi Migrant Workers
          e. Ketersediaan infrasturktur Orla dan Orba

   B. Lingkungan Strategi Global
        a. Arus globalisasi dengan ciri utama "borderless world" dan "free trade" menciptakan sistem dan mekanisme hubungan internaional di bidang keuangan (IMF), perdagangan (WTO), dan pembangunan (World Bank) yang tidak adil, cenderung menguntungkan negara-negara maju dan sebaliknya merugikan bagi negara-negara yang berkembang (Stiglitz, 2002)
         b. Double standars negara-negara adikuasa dalam menangani hubungan PolSosBud dan Keamanan Dunia
          c. Kemiskinan dan ketidakadilan merupakan lahan subur bagi radikalisme dan teorisme.


   C. Kendala dan Permasalahan
        - Segi Ekonomi :
           a. Kemiskinan, Keterbelakangan, dan Ketidakadilan
           b. Pengangguran
           c. Utang luar negeri (LN+DN)
           d. Penurunan Daya Saing Ekonomi
        - Segi Sosial dan Budaya :
           a. Etos kerja dan akhlaq yang rendah
           b. Pendidikan dan IPTEK yang masih relatif rendah
           c. Kesehatan
           d. Budaya KKN
        - Segi Polkam :
           a. Ancaman Disintegrasi
           b. Euforia Otoda
           c. SARA

Dari yang saya sajikan sudah dapat gambaran bukan tentang bagaimana keadaan ekonomi negara kita saat ini ?? Keadaan yang sungguh sangat memperihatinkan karena hal ini sungguh sangat bertolak belakang dengan keadaan alam negara kita yang sungguh subur namun masih saja nampak di sekitar kita mereka yang menengadahkan tangan mereka hanya untuk meneriaki suara perut mereka, "Saya lapar, Bu/Pak !!". Pantaskah hal ini terlihat di negara yang dikata orang banyak subur akan alamnya ??? Mari renungkan duhai masyarakat Indonesia khususnya kalian yang telah di pecaya untuk menduduki kursi jabatan yang menggiurkan.

Berikut ini beberapa point penting yang harus kita ketahui :
a. Menurut Catatan PBB tahun 2003, jumlah penduduk negara kita :
    - tahun 1950 : 2,5 milyar
    - tahun 2000 : 6,1 milyar
    - tahun 2050 : diperkirakan mencapai 10,6 milyar
b. Negara dengan penduduk lebih besar dari 100 juta jiwa, jika tidak memiliki ketahan pangan (lima kebutuhan dasar manusia), maka akan susah maju dan mandiri (FAO, 2000) Contoh Uni Soviet
c. Sebagian besar (70%) rakyat Indonesia bekerja pada sektor-sektor ekonomi yang berbasis sumerdaya alam terbarukan (petani, kelautan dan perikanan, kehutanan dan pariwisata)
d. Karena sebagian besar kegiatan ekonomi berbasis SDA terbarukan berlangsung di daerah pedesaan, pesisir dan pulau-pulauu kecil, maka akan membantu penyelesaian permasalahan nasional berupa urbanisasi, brain drain, dan persebaran penduduk yang tidak merata.
e. Kegiatan ekonomi (industri) berbasis SDA terbarukan memiliki forward and backward-linkage industries yang besar yang dapat menciptakan multiplier effects tinggi sehingga menciptakan pula lapangan kerja yang besar.
f. Karena SDA terbarukan bersifat dapat pulih (renewable) yang dapat menimbulkan basis pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
g. SDA terbarukan yang beragam dan besar merupakan Comparative advantages bangsa Indonesia, jika dikelola denganpenerapan IPTEK, manajemen profesional, dan akhlak mulia, maka akan menjadik competitive advantages yang dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju, makmur, mandiri, berkeadilan dan diridhoi oleh Alloh SWT.

Lantas bagaimana dengan TKI ??

TKI PAHLAWAN DEVISA adalah julukan yang memang pantas karena mereka banyak membeikan masukan pendapatan negara kita. Namun, apa yang mereka dapatkan dari pengorbanannya kepada negara ?? Penyiksaan dan penindasan yang sudah menjadi santapan yang mantap di negeri kita belakangan ini hanya akan menunjukan betapa kejamnya Pemerintahan Negeri kita di mana orang-orang yang berjuang dengan keras di negeri orang namun penyiksaannya tidak dapat di perbelakan oleh negara kita sendiri. Lantas, sebenarnya siapa yang DI UNTUNGKAN ?? Para TKI itu sendiri atau malah aparatur negara ??? dan siapa yang MENDERITA ???

Dari sekian banyak jumlah uang yang diterima oleh para TKI kita ternyata hanya 10% yang diterimanya dan yang lainnya untuk perbankan (65% yang dimiliki oleh asing) seperti Spread Pinjaman, Floating Funds, Nilai Tukar, dan Fee Transaksi (Remintains). Sisanya mengalir untuk Asuransi (membayar namun tak ada nyata ketika terjadi penyiksaan terhadap diri mereka), Remmittance Service Provider yang kebanyakan milik asing, Oknum Aparat yang mengurs TKI, Imigrasi, Kesehatan, KTP, Pelatihan, dll, serta PPTKIS.

Penderitaan itu nampaknya tak silih berakhir untuk mereka "Sang Pahlawan Devisa". Hal ini bisa kita lihat dari data sebagai berikut (24 November 2010) :
a. Deportasi dari Malaysia (22.745 TKI)
b. Penjara di Malaysia (6.845 TKI)
c. Ancaman Hukuman mati (345 TKI)
d. ABK-Permasalahan Hukum Austaralia (328 TKI)
e. Jumlah Jenazah yang telah dipulangkan ke daerah asal periode Januari s.d. Desember 2010 (72 TKI)
Bisa kita lihat bukan sekarang siapa yang lebih di untungkan dan dirugika dari pengadaan TKI ke negara lain ??

Berikut ini merupakan Harapan TKI sebagai Pahlawan Devisa :
a. Mendapat pelatihan dari Pemerintah kita sejak dini di desanya atau di sekitarnya.
b. Mencari pekerjaan tidak berbelit-belit dan murah melalui PPTKIS yang baik serta dapat pekerjaan yang layak.
c. Pengelolaan Keuangan dan Remitansi seperti :
    - Bisa menabung (Keamanan, Kenyamanan, dan Keuntungan)
    - Pinjaman Murah
    - Remitansi Cepat, Murah, dan berhadiah
    - Proteksi dan Pensiun
d. Ketika bermasalah ada pertolongan yang cepat
e. Setelah pulang punya usaha atau pekerjaan di tempat tinggal asalnya.

Itulah beberapa point yang berhasil saya rangkum dari pengikut sertaan saya dalam seminar yang diadakan oleh MES. Menjadi PR TERBESAR buat saya yang sedang melanjutkan S1 di sebuah Universitas Swasta Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi adalah bagaimana bisa menurunkan angka kemiskinan negara tercinta sehingga setelah lulus tidak berpangku tangan dengan jabatan dan tahta yang di dapatkan nanti. Ini harusnya menjadi PR buat kita semua tentunya dalam memajukan masyarakat yang sejahtera dan makmur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar