'Sudah jatuh, tertimpah tangga pula!!!' itulah pribahasa yang tepat menggambarkan Skuad TimNas Indonesia. Bagaimana tidak, setelah kalah telak melawan Iran di lawan dengan score 3-0, TimNas kita pun harus menderita kekalah kembali saat pertandingan melawan Bahrain di kandang sendiri dengan score 2-0. Mengalami dua kekalahan yang beruntun, ternyata menimbulkan banyak konflik dikalangan TimNas. Beredar issue bahwa Terjadi percekcokan antara Pemain TimNas dengan pelatih barunya Wim Rijsbergen. Percekcokan tersebut dilatar belakangi oleh perkataan yang tidak sepantasnya diucapkan oleh Wim seusai pertandingan melawan Bahrain kepada para pemain TimNas. Hal ini jelas saja membuat para pemain TimNas merasakan kecewa yang sangat mendalam kepada pelatihnya tersebut.
Perkataan yang diucapakan oleh pelatih Wim ketika jumpa pers setelah melawan Bahrain sangatlah memojokkan para pemain TimNas Indonesia. Pelatih asal Belanda itu memaparkan bahwa TimNas Indonesia belumlah pantas untuk memasuki ajang Piala Dunia. Jelas saja para pemain dan pendukung TimNas sangat kecewa mendengar pemaparannya tersebut. Namun, sikap bijak di tampilkan oleh Kapten TimNas kita yaitu BePe saat jumpa pers tersebut. Menurut BePe, permainan dia dan teman-temannya memang kurang bagus saat itu. Tapi, BePe tidak pernah menyalahkan pihak manapun atas kekalahan tersebut. Sikap yang sangat berlawanan bukan antara Pelatih dan Pemain???
Setelah jumpa pers tersebut, merebak issue bahwa ada tujuh pemain yang mengundurkan diri dari Skuad TimNas Indonesia. Hal ini di latar belakangi dari ucapan pelatih Wim yang kasar kepada pemain TimNas usai pertandingan melawan Bahrain. Namun, ketika di klarifikasi oleh Striker TimNas, Christian Gonzales, bahwa sampai saat ini belum ada pemain yang berniat untuk mengundurkan diri dari Skuad TimNas. Lantas, bagaimana kelanjutan dari pertahan TimNas kita??
Memang sangat disayangkan sikap dari pelatih TimNas kita Wim Rijsbergen. Bagaimanapun, seorang pelatih adalah tombaknya semangat para pemain. Kalau ada yang mengatakan "Dibalik laki-laki yang tangguh ada wanita yang kuat dibelakangnya", yah seperti itu pula gambaran seorang pelatih. Kesuksesan atau kegagalan sebuah team bisa dilihat dari cara pelatih mendidiknya. Baru kali ini saya pun melihat pelatih ketika mengalami kekalahan, malah menyalahkan para pemainnya. Bukankah pelatih tersebut yang mengasuh dan mengajarkan strategi pertandingan kepada teamnya???
Kekalahan yang dialami oleh TimNas kita bukan berati TimNas kita sudah gagal daam mewujudkan mimpi kita untuk bisa terjun di ajang Piala Dunia 2014 di Brazil. Masih ada kesempatan untuk bisa meraih impian tersebut. Dan alangakah baiknya jika issue yang selama ini merebak justru menjadikan tombak kekuatan pada Skuad TimNas kita untuk memacu diri memberikan hasil yang terbaik untuk bangsa dan pendukung Team Garuda.
Garuda di Dadaku, Garuda Kebanggaanku..
Ku yakin hari ini pasti Menang..
Kobarkan Semangatmu, Junjunglah sporitfitasmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar