AKU, IDOLAKU, KELUARGAKU, dan IMPIANKU
Namanya sudah tak asing lagi bagi sebanyak orang bahkan hampir seluruh dunia kenal sosok tersebut. Dahulu ketika saya masih kecil saya hanya menyakini bahwa sosoknya memang harus dicintai oleh sebanyak orang yang meyakini bahwa beliau adalah sosok yang pantas dicontoh. Namun, seiring berjalannya waktu saya mulai menemukan rangkaian demi rangkaian yang membawa saya untuk mengenal lebih jauh sosok tersebut. Banyak dicintai oleh kawan maupun lawan bahkan walau sosoknya sudah tiada tetap akan selalu disayang dan dicintai oleh banyak orang. Ya sosok tersebut adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam.
Sosok yang begitu dikagumi karena akhlaknya yang begitu mulia baik kepada
sesama muslim maupun kepada orang-orang kafir. Sosok yang tak lekang oleh waktu
karena sikap dan perkataannya yang telah menjadi ‘itiba (teladan) bagai ummat
Islam. Kalau kebanyakan orang sekarang ini lebih mengagumi para sejarahwan yang
hanya terkenal dari perkataan dan teroitisnya, namun Rasulullah
begitu sangat dikenal dengan segala sikap dan perkataannya yang begitu mulia
mencerminkan Islam yang sebenarnya sehingga menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam. sebagai orang nomor satu yang paling berpengaruh di dunia.
Sangat menyesal mengapa tidak mengenal sosoknya dari dahulu
sehingga masa sekarang ini bisa saya pergunakan untuk mengaplikasikan sikap dan
perkataan yang di lakukannya. Namun, tetap bersyukur karena Allah
masih mengizinkan saya untuk mengenal sosok yang mulia akhlaknya. Saya akan
lebih menyesal jika semasa hidup saya tak mengenal begitu dekat sosoknya yang
mulia tersebut. Sungguh hanya rasa syukur yang tak terkira ketika Allah
mendatangkan masa ini kedalam hidup saya sehingga saya menjadikan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa sallam. sebagai teladan hidup saya.
Maklumlah, saya di lahirkan dari keluarga yang broken home. Ibu
dan ayah saya berpisah sejak tujuh belas tahun yang silam sehingga membuat saya
hanya sekedar menjalankan kewajiban saya sebagai seorang islam dan itu belum
mendalami apa-apa tentang islam. Semenjak saya duduk dibangku Sekolah Dasar
(SD), saya sangat terkenal dengan ketomboyan saya. Sampai-sampai teman-teman
dan para guru menjuluki saya “Cewek Penakluk”. Sedikit geli ketika ingat julukan itu karena sampai sekarang saya pun masih
tidak percaya mereka memberikan julukan itu kepada saya hanya lantaran daya
tarik saya bak magnet yang menarik kutub-kutubnya dengan sangat lekat.
Sikap tomboy saya itu berawal dari pertemuan saya dengan
seseorang yang begitu sangat polos dan terlihat apa adanya. Sosok pria yang
membuat saya terkagum karena kepintarannya dan ketidak sombongannya dengan apa
yang dia miliki (pintar, wajah tampan, dan lucu). Karena sebelum berjumpa dan
kenal dia saya adalah anak perempuan yang sangat asyik dengan dunia saya
sendiri yaitu “kesendirian” – karena perpisahan orang tua saya – Pertemuan saya
dengan sosok yang kerap kali di panggil ‘Ato’ membuat saya sedikit demi sedikit
membuka pikiran saya terhadap dunia luar. Dunia yang membutuhkan banyak kerja
keras dan harus mempunyai mental baja dalam mendapatkan apa yang menjadi mimpi
kita.
Kalau banyakan orang beranggapan semua anak terakhir adalah
manja mereka salah besar. Saya memang terlahir sebagai anak ketujuh dari tujuh
bersaudara alias ‘anak bontot’. Namun, karena keluarga saya sudah menerapkan
disiplin dan tanggung jawab pada setiap anggota keluarga membuat saya terlahir
sebagai sosok yang tidak terlalu manja seperti anak bontot pada umumnya. Memang
sih, masih ada sifat manjanya namun hanya kepada keluargalah sifat itu saya
tunjukkan. Karena menurut saya, jauh lebih enak jika bermanja-manjaan dengan
keluarga sendiri daripada harus bermanja-manjaan diluar. (hehehee...)
Kurang lebih hampir dua puluh satu tahun yang lalu di lahirkan
di sebuah keluaraga yang selalu bisa menjadi sandaran hati di kala kesedihan
dan kesenangan menghampiri. Pernah bertanya kepada Ibuku tentang makna dari
nama yan merkea berikan. MALA MUHARYA SARI sebuah nama yang mempunyai makna
Mala artinya Amalan Muharya karena saya lahir di bulan muharam sehingga Ayah berinisiatif
memberikan nama tersebut sementara Sari marga dari Ayahku. Bersyukur sekali
saya dilahirkan di sebuah keluarga yang begitu menyayangiku. Walaupun ayah dan
ibu sudah berpisah lama, tak membuat mereka berdua mengurangi rasa kasih
sayangnya kepada anak-anaknya khususnya saya. Kasih sayang yang mereka berikan
sungguh mampu menjadikan saya seperti sekarang ini. Ibu, ayah dan kakak-kakakku
adalah harta dunia yang saya punya karena tanpa mereka saya bukanlah
siapa-siapa. Mereka semua selalu berusaha keras untuk bisa memberikan yang
terbaik untuk saya. Ibu, ayah dan kakak-kakakku yang selalu menjadi tempat
kedua setelah Allah untuk saya bercerita.
Perjuangan mereka untuk saya tidak bisa saya lupakan karena saya
berada dibangku kuliah pun karena Allah mengizinkan
saya untuk menggapai cita-cita saya melalaui perantara keluarga saya. Dimana
cita-cita saya itu ingin sekali menjadi wanita sholeha yang sukses dalam
berkarir sehingga saya mampu membelikan ibu, ayah dan kakak-kakak saya sebuah
rumah yang akan menjadi tempat istriahat kelak mereka tua. Maklumlah, semenjak
warisan rumah dijual oleh Ayah, kami sekeluarga harus terus menerus mengontrak
rumah. Maka dari itu saya punya kemauan yang keras untuk bisa mewujudkannya.
Bukan hanya itu saja tapi juga saya mempunyai mimpi untuk bisa menaklukkan
Negeri Sakura dan Negeri Fashion yang menjadi banyak incaran para penuntut
ilmu. Namun, terlebih dahulu saya ingin sekali bisa menapaki kaki saya di
Negeri tempat Rasul dan Para sahabat dilahirkan dan berjuang untuk Dien Islam yaitu Negeri Gurun Pasir.
Dahulunya, saya begitu ingin bisa menjadi dokter. Keinginan
menjadi dokter muncul karena saya begitu tertarik dengan aktivitas yang
dilakukan oleh para dokter yaitu memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
sakit. Oleh karena itu dari saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) sampai saya
duduk di bangku SMP pun saya begitu tertarik dengan mata pelajaran IPA dan
Matematika. Kalau ada waktu luang di kelas selalu saya sempatkan ke
perpustakaan sekolah untuk mempelajari otonomi tubuh manusia.
Namun, takdir berkata lain. Setelah lulus dari SMP saya
melanjutkan sekolah kejuruan bukan sekolah yang mendukung cita-cita saya untuk
menjadi seorang dokter. Padahal, saya sudah berusaha untuk mendapatkan nilai
terbaik ketika lulus dari SMP dengan harapan bisa melanjutkan sekolah ke SMA
Populer. Namun, sayang sekali hanya menjadi mimpi buat saya. Karena ternyata
biaya sekolah di SMA tersebut melebihi kisaran kemampuan keluargaku yang
kebetulan keekonomian saat itu lagi tidak terlalu bagus. Sehingga saya
mendaftarkan diri saya ke SMK Populer atas persetujuan ibu saya.
Agak sedikit bersedih hati dan kecewa karena perjuangan saya
untuk menjadi juara umum di SMP tidak mengantarkan saya ke SMA Populer impian
saya. Hanya bisa berprasangkaan baik saja atas semua yang terjadi karena hanya
itu yang bisa saya lakukan. Setelah menjalani aktivitas di SMK ini membuat saya
lambat laun membuang jauh keingin terbesar saya untuk menjadi seorang dokter
dan mengalihkannya kepada cita-cita lain yang mungkin dapat saya wujudkan.
Karena SMK saya ini ternyata banyak memberikan saya pelajaran yang berharga
sehingga membuat saya semakin mengerti mengapa saya ada di SMK ini. Bukan hanya
untuk mengejar cita-cita saja melainkan juga untuk lebih peka lagi dengan
orang-orang yang ada disekeliling saya di sekolah.
Guru-guru yang menyenangkan dan selalu memberikan motivasi
kepada anak didiknya juga merupakan suatu anugerah yang saya dapatkan dari SMK
yang saya pilih ini dan pengalaman saya pun berawal dari sini sehingga saya
menjadi seperti sekarang ini dengan segala aktivitas berorganisasi dimana-mana.
Walaupun cita-citaku sebagai dokter belum bisa terwujudkan,
namun saya tak lantas putus asa. Saya kembali merajut mimpi saya semenjak duduk
di bangku SMK yaitu menjadi seorang Psikologi dan Akuntan yang handal dan
profesional dalam bidang tersebut. Padahal lebih dominan saya menyenangi dunia
psikologi karena dengan mempelajari ilmu tersebut dengan sendirinya saya sedang
mempelajari tentang diri saya pribadi dengan segala sifat saya sehingga saya
berharap saya pun dapat mengendalikan diri saya sendiri sehingga tidak terlalu
merepotkan orang lain.
Namun, takdir Allah
membawaku kepada dunia yang dulu sangat saya tangisi semenjak duduk di SMK
yaitu dunia Akuntan. Perhitungannya yang membuat kepala saya pecah dan tak bersimetris akhirnya menjadi pilihan yang Insya Allah saya yakin dapat terwujud dengan kerja keras dan do’a. Saya
berusaha mulai menyukai semua tentang akuntansi agar cita-cita saya kali ini
benar-benar terwujud bukan hanya sekedar mimpi yang tak terwujud.
Semua orang yang pernah hadir dalam kehidupan saya akan selalu saya ingat karena tiap kebaikan dan keburukan yang
didatangkan dalam hidup saya berupa nikmat yang sangat tersirat sekali sehingga
sulit untuk di artikan dengan akal sehat. Namun, hanya ingin mengatakan bahwa
dalam hidup ini janganlah berputus asa dan selalu berusaha mencoba apa-apa yang
belum bisa kita lakukan dan jangan pernah katakan “Tidak Bisa” jika kita belum
mencobanya. Karena kunci kesuksesan seseorang adalah ketika dia mau
mencoba dan berusaha bangkit ketika dia terjatuh dalam percobaannya. Berusaha
menerapkan teori kupu-kupu yang dengan sabarnya bermetamorfosis agar dapat
menghasilkan warna yang indah yang dapat menyita banyak mata untuk memandang
kagum keindahan pada dirinya. Seperit itulah seharusnya diri kita dalam
menjalani kehidupan. Tidak mudah menyerah dan selalu berusaha untuk mencoba dan
mencoba agar kita tahu dimana letak salah itu dan memperbaikinya sehingga tidak
lagi terjatuh ke lubang yang sama.
assalamualaikum,
BalasHapusizin copas yaa, bolehkah,
bagus2 tulisanya.