Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Sabtu, 21 Mei 2011

Pertemuan dan Perkenalan yang Dinanti ^_^

Berawal dari perasaan Bad Mood ketika menghadiri rapat organisasi selepas waktu ashar. Akhirnya melangkahkan kaki ke warnet langganan dan mulai mengerjakan tugas yang sudah mulai deadline. Selama satu jam menurutku lumayan cukup untuk menjernihkan sejenak perasaan yang sedang bad mood. Usai dari warnet langgananku, akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang karena teringat janji dengan calon kakak iparku untuk main kerumahnya selepas Maghrib.

Kurang lebih setengah jam menunggu bus tercinta yang dengan setia antar-jemput selama aku kuliah di Depok. Walau sering sekali dibuat BT karena lamanya kisaran waktu bus tersebut beroperasi, tapi aku berusaha untuk sabar menunggunya. Bus yang ditunggu pun telah datang. Ketika menaiki dan mulai mencari posisi duduk yang nyaman, aku melihat sosok yang membuatku tersenyum. Sosok yang membuatku selama ini begitu ingin mengenalnya lebih jauh. Sosok itu adalah perempuan bercadar. Tanpa ragu lagi aku pun langsung menempati bangku kosong di sampingnya. Senyuman hangat pun terpancar dari balik cadar ungunya.

"Assalamu'alaikum Warahamtullah Wabarakatuh, Ukhti" sapanya dengan suara yang Subhanallah lembut.
"Wa'alaikumussalam Warahamtullah Wabarakatuh, Ukhti" jawabku dengan senyuman.

Salam yang menghangatkan yang mengawali kisah itu terurai dalam satu jam perjalanan menuju Tg. Priok. Tak sungkan-sungkan perempuan bercadar itu mengajakku bercerita. Bukan bercertia tentang maraknya pengidola artis-artis korea, juga bukan tentang lagu-lagu yang sedang trend saat ini, melainkan bercerita banyak tentang bagaimana dirinya mengenal dan mencari serta beristiqomah di jalan Allah Ta'ala. Bukan hanya itu saja, tapi juga bercerita tentang arti kehidupan yang begitu singkat berjalan di atas bumi-Nya. Subhanallah, dia menceritakan betapa HIDAYAH itu memang SANGAT MAHAL dan tak semua orang mendapat hadiah istimewa tersebut.
Izinkan aku share kepada pembaca tentang dia yang baru ku kenal namun begitu sangat terasa eratnya persaudaraan.

"Dia adalah seorang wanita yang baru mengistiqomahkan dirinya di jalan Allah Ta'ala (kurang lebih sesuai perhitunganku adalah satu tahun tiga bulan - dari ceritanya -). Dia bukanlah wanita yang terlahir di kalangan keluarga yang begitu mengenal dan tahu betul akan Islam yang Haq. Dahulu, sebelum Hidayah itu datang menghampiri, dia adalah wanita yang giat bekerja untuk keluarganya di sebuah perusahaan ternama di bagian produksi (sejenis alat-alat musik). Dia dipertemukan dengan temannya yang sering mengikuti kajian para salafush shaleh dan tak jarang temannya pun mengajaknya untuk menambah pengetahuan tentang Dienul Islam. Akhirnya, dia pun mulai tertarik dan menghadiri kajian. Bukan cuma itu saja, hatinya lama kelamaan mulai tersentuh dengan isi ceramah pada Radio Rodja yang memang radio tersebut berbeda dengan saluran radio lainnya. Dimana, saluran Rodja hanya menyiarkan siaran ceramah dan tilawah qur'an tanpa ada unsur musik dan iklan. Itulah yang membuat hatinya semakin tersentuh dengan Dienul Islam sehingga memutuskan dirinya untuk mengenal lebih jauh Sang Pencipta. Setelah dirinya tahu akan ilmu yang disampaikan oleh para ulama, dirinya pun menambah yakin bahwa dirinya harus sesegera mungkin mengaplikasikannya. Karena menurutnya, hanya akan menjadi kesia-siaan jika kita mengetahui ilmu akan sesuatu namun tak di terapkan. Akhirnya, dia istiqomah dan mulai mengundurkan diri dari tempat dimana dia bekerja. Tiga tahun dirinya bekerja di tempat tersebut namun dengan alasan banyaknya ikhtilat yang terjadi di dunia kerja, membuatnya mengambil langkah ini untuk melindungi izzahnya sebagai wanita muslim. Dirinya yang belum menutup aurat pun akhirnya dengan istiqomah mulai mengenakan Hijab.
Tentang Hijab yang dipakainya, membuat tak banyak orang beranggapan miring tentang dirinya tak terkeculai keluarganya. Memang tak semudah membalikan telapak tangan untuk memberikan penjelasan kepada keluarganya tentang semua ini. Masih sangat butuh proses dan tak seinstan membuat mie instant. Mungkin hanya bisa memberikan bukti Akhlaq yang mulia kepada sang Ibu dan Ayah serta sanak keluarga yang lainnya dan juga do'a yang tak putus-putusnya agar keluarganya bisa mengizinkan dirinya istiqomah di jalan Allah Azza Wajjala. Untuk sementara waktu, dirinya memutuskan untuk mondok di salah satu pepondokan di daerah Bogor. Mulanya, sang Ibu tak memberikan izin, namun dirinya membuka usaha warung untuk ibunya. Dengan alasan agar ibu tak merasa kesepian ketika dirinya pergi mondok. Melihat niat anaknya yang begitu kekeh mondok, akhirnya sang Ibu pun mengizinkannya.
Dipondok itulah tempat dirinya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang cantik nan elok. Hari-hari yang dijalaninya di dalam pondok membuatnya begitu sangat merasakan sifat Qana'ah dalam menjalani kehidupan. Persaudaraan yang begitu kental dan tidak ada waktu untuk dibuang-buang dengan hal yang tak bermanfaat. Setiap hari harus menghafal Al-Qur'an dan Hadits lalu muraja'ahnya. Subhanallah, semuanya itu membuat dirinya semakin istiqomah dengan jalan yang dipilihnya. Namun, setelah satu tahun, dirinya hendak keluar dari pepondokan. Dengan alasan sulitnya mengetahui kabar tentang sang ibu yang berada di rumah dan sanak family yang lainnya. Karena di pepondokan hanya di izinkan memegang alat komunikasi satu bulan sekali dan itu pun hanya beberapa jam saja. Sementara, sang ibu merindukannya dan itu membuat sang ibu sulit mengetahui kabar putrinya di pondok.
Setelah memutuskan keluar pondok, tak lantas membuat semangatnya menutut ilmu berhenti. Malahan semuanya ini menjadi langkah awal dirinya menghadapi kehidupan dunia yang semakin merajarela. Kaget dan shock ketika melihat kehidupan di dunia luar pondok yang sungguh sangat berbeda dengan kehidupan yang terjadi di pondok. Untuk pertama kalinya setelah dirinya diberikan Hidayah oleh Allah Ta'ala, dirinya merasakan canggung yang begitu hebat ketika melihat semuanya itu. Hanya mampu beristighfar melihat keadaan seperti ini. Dan kepulangannya kembali kerumah dengan Hijab yang sempurna - beserta cadar - membuat keluarganya kaget bukan kepalang. Mulanya, dia masih menyembunyikan dari keluarga tentang baju bercadarnya, namun lambat laun sang ibu melihat kondisi lemarinya yang berisikan baju bercadar. Sang ibu masih belum bisa memberikan izin untuk mengenakannya karena pemikiran sang ibu masih beranggapan bahwa pakaian tersebut adalah pakaian teroris. Semula memang belum setuju, namun sekali lagi Akhlaq sang anaklah yang mampu membuat sang ibu luluh. Sang ibu pun mulai mengizinkannya namun hanya sebatas ketika berada di luar. Karena untuk di lingkungan rumah, sang ibu masih sangat khawatir para tetangga beranggapan miring tentang anaknya. Walaupun sang ibu tahu bahwa anaknya memang telah istiqomah di jalan-Nya. "

 Inilah kisah yang tertulis dari pengalaman perempuan bercadar yang aku jumpai semalam di sebuah bus tercintaku. Menghabiskan satu jam bersama dirinya menjadi penyemangat qolbu tersendiri ketika mendengar sepatah dua patah kata bahkan lebih untuk sebuah Hidayah dan Rasa Cinta yang besar kepada Rabb Yang Maha Sempurna. Subhanallah, memang benarlah janji Allah, "barang siapa yang menolong Agama Allah, pastilah Allah akan menolongnya. " Allah, sungguh aku merasakan menjadi wanita yang paling beruntung karena Engkau selalu mempertemukan aku dengan sosok-sosok yang mencintai dan menyayangi-Mu sepenuh hati mereka melebihi cinta dan sayangnya kepada dunia dan isinya. Allah, semoga aku bisa dengan segera menyusul mereka yang istiqomah. Semoga Engkau izinkan aku bersama mereka orang-orang shaleha yang dan para Ummu tercinta di akhirat kelak. Sungguh, mereka semua mampu menjadi semangatku dalam menegakkan hukum-Mu dalam kehidupanku.

Pertemuan yang akan menjadi awal perkenalan dalam ikatan ukhuwah yang Insya Allah akan berakhir indah nantinya. Perkenalan yang akan menjadi sebuah langkah awal yang mengikatkan hati antara perindu ukhuwah.
^_^

3 komentar:

  1. :) salam kenal akhwat,,,,
    aq qiela,,,
    jgn lupa follow blog q jg ya?
    moesliemsejati-aqi3la.blogspot.com

    BalasHapus
  2. salam kenal juga ya ukhti ^_^
    yuuppss,, udah qu follow kok..
    syukron yaa uda di follow...

    _salam ukhuwah dari Mala Muharya Sari_


    ^__^

    BalasHapus
  3. subhanallab... bagus bgt ceritanya????

    BalasHapus