Pendahuluan
Wawancara atau interview adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan hasilnya dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder).
Keuntungan
- Dapat digunakan oleh responden yang tidak bisa membaca dan menulis bahkan buta huruf sekali pun.
- Jika ada pertanyaan yang belum dimengerti, dapat segera dijelaskan kembali oleh pewawancara.
- Dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding, atau dengan melihat wajah atau gerak-gerik responden (tapi tidak bisa dilakukan jika wawancara via telepon).
Kerugian
- Memerlukan biaya yang sangat besar untuk perjalanan dan uang harian pengumpul data.
- Hanya dapat menjangkau jumlah responden yang lebih kecil.
- Kehadiran pewawancara mungkin mengganggu responden.
Terdapat daftar pertanyaan untuk wawancara yang biasa disebut dengan interview schedule. Sedangkan catatan garis besar tentang pokok-pokok yang ditanyakan disebut pedoman wawancara (interview guide). Untuk mendapatkan kerjasama yang baik antara pewawancara dengan reseponden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
- Penampilan fisik. Hal ini dapat mengesankan apakah pewawancara dapat dipercaya atau mungkin dapat mengancam keselamatan responden.
- Sikap dan tingkah laku pewawancara yang sopan karena dapat menyenangkan calon responden dan dapat membantu penerimaan pewawancara.
- Identitas. Pewawancara harus memperkenalkan dirinya (bila perlu menunjukkan tanda pengenal dan surat tugasnya).
- Persiapan. Yang dimaksud adalah bahwa pewawancara memahami dan menguasai apa yang akan ditanyakan kepada responden setiap saat dan siap menjawab setiap pertanyaan tentang tujuan penelitian, cara pengambilan sampel, perlunya berpartisipasi dalam penelitian, serta perkiraan lama waktu yang diperlukan untuk berwawancara.
Apabila terdapat jawaban dari responden yang tidak jelas, pewawancara dapat menggolongkannya ke dalam kategori tersendiri. Dan dalam wawancara juga, pewawancara perlu mengulangi lagi jawaban dari responden agar dapat kejelasan dari maksud jawabannya.
Sumber : Dr. Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, PT. Remaja Kosda Karya, 1995 : Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar