Bagi kebanyakan orang,
begitu sangat sulit untuk memanajemen atau mengatur alur masuk dan alur keluar
uang yang ada pada dirinya. Hal ini khususnya terjadi oleh kita yang masih
berprofesi sebagai pelajar (mahasiswa). Karena pemasukan kita pada umumnya adalah
berasal dari orangtua kita dengan pengeluaran yang relatif tidak
kalah besar dengan para pekerja.
Lantas, bagaimana cara
kita agar kita sebagai pelajar (mahasiswa) dapat mengatur dan mengelola sendiri
keuangan dengan cara yang baik? Sehingga hasilnya pun tidak membuat kita merasa keteter dengan uang jajan yang diberikan oleh orangtua kita.
Karena umumnya, para mahasiswa mendapat uang saku bulanan. Berikut tips yang
bisa diikuti untuk mengatur dan mengelola keuangan pribadi sehingga bisa
mengontrol diri dalam hal membeli seseuatu yang memang belum saatnya:
- Catatlah Pengeluaran Wajib Setiap Bulan
Semua pengeluaran wajib,
kita tulis sedetail-detailnya, tapi kalo pengeluaran beli permen seharga Rp.50,
ga perlu ditulis dech-. Jadi selama sebulan kita harus hapal dengan kebutuhan
rutin kita, hafalkan harga-harga kebutuhan rutin kita, setelah semua sudah kita
ketahui, tinggal kita jumlahkan semua pengeluaran kita selama sebulan. Jadi
kita bakal hafal pengeluaran rutin kita setiap bulan, bulan berikutnya ya
pengeluaran rutinnya segitu juga. Saya Ambil contoh:
Untuk pengeluaran Rumah
Tangga(bagi yang sudah berumah tangga):
Dalam 1 bulan,
harga-harga kebutuhan rutin Sbb:
Beras 10
Kg Rp.
44.000
Minyak goreng 1
liter Rp.
9.000
Minyak tanah 10
liter Rp.
27.000
Listrik Rp.60.000
Pulsa
Rp.30.000
_________
Total Rp.175.000
Harus selalu diingat,
bahwa pengeluaran wajib kita di setiap bulan adalah Rp. 175.000.
Untuk pengeluaran
Mahasiswi/Mahasiswa:
Makan Rp.
300.000
Listrik Rp.
20.000
Pulsa
Rp. 30.000
_________
Total Rp.
350.000
Harus selalu diingat
bahwa pengeluaran wajib kita di setiap bulan adalah Rp. 350.000.
Untuk pengeluaran
Pelajar:
Transportasi Rp.120.000
Jajan Rp.150.000
_________
Total Rp.
270.000
Harus selalu
diingat bahwa pengeluaran wajib di setiap bulan adalah Rp. 270.000.
- Catatlah Pengeluaran Tidak Wajib Setiap Bulan
Kenapa disebut
pengeluaran tidak wajib? Karena, bukan pengeluaran kebutuhan pokok. Jadi kalo
uang kiriman dari ortu kita ga dikirim full(karena ortu lagi ga punya uang), ya
kita memakai uangya kita gunakan dulu untuk kebutuhan pokok/wajib, untuk
kebutuhan yang tidak wajib di stop dulu.
Contoh :
Untuk pengeluaran Rumah
Tangga(bagi yang sudah berumah tangga):
Dalam 1 bulan,
harga-harga kebutuhan tidak wajib:
Makanan
cemilan Rp.
25.000
Perawatan
rumah Rp.
20.000
Service
kendaraan
Rp. 35.000
_________
Total Rp.80.000
Pengeluaran tidak wajib
kita di setiap bulan adalah Rp. 80.000.
Untuk pengeluaran
Mahasiswi/Mahasiswa:
Make
Up
Rp. 25.000
Warnet Rp.
12.000
_________
Total Rp.
37.000
Pengeluaran tidak wajib
kita di setiap bulan adalah Rp. 37.000.
Untuk pengeluaran
Pelajar:
Warnet Rp.12.000
_________
Total Rp.
12.000
- Simpanlah Uang Di Tempat yang Berbeda (Sesuai Pengelompokkan Kebutuhan)
Mengapa disimpan di
tempat yang terpisah?, ini bisa memudahkan kita dalam mengontrol sisa uang yang
kita pakai. Misalnya kita simpan uang pengeluaran wajib kita ke dalam dompet
berwarna ungu, kemudian kita masukkan uang pengeluaran tidak wajib kita ke dalam
dompet yang berwarna kuning. Nah kita ingat-ingat sendiri, ketika kita mau
membeli sesuatu yang pokok, maka kita harus mengambil uang di dompet berwarna
ungu, jangan mengambil di dompet berwarna kuning. Apabila ternyata uang di
dalem dompet ungu(dompet untuk biaya wajib) kita ga ada yang receh, trus kita
ambil di dalam dompet warna kuning (dompet untuk biaya tidak wajib), maka
hitunglah itu sebagai hutang kita. Ketika kita sudah mempunyai receh, maka kita
bayar hutang ke dompet warna kuning(dompet untuk biaya tidak wajib).
Lihatlah, jika kita
mempunyai uang banyak, prioritaskan untuk yang wajib, nah masih punya banyak
sisa kan…?, sisanya bisa ditabung. Tapi jangan bersedih bagi yang
uangnya tidak sisa, Alhamdulillah kan kebutuhan wajibnya bisa tercukupi….:).
Bagaimana, mudah bukan
memanajemen keuangan pribadi? Memang belum terbiasa dengan pola seperti itu,
tapi tidak ada salahnya untuk kita coba bukan? Apalagi kaum wanita adalah yang
paling utama dituntut untuk bisa memanajemen keuangan dengan sangat baik. Yuk,
kita mulai dari sekarang ^^v