Mencoba menjadi batu agar ku dapat kuat mengarungi dakian demi dakian perjalanan hidup yang Sang Pencipta tuliskan ke dalam takdir...
Dengan segenap derap langkah yang memilukan dan tidak akan pernah tahu kapan semuanya itu menjadi aspal yang melicinkan liku dakian...
Aku berdiri disini untuk menghirup udara yang Pencipta hadirkan...
Aku berjalan ke arah ini karena arahan Pencipta yang sudah seharusnya terturuti...
Aku berhenti dari arah ini pun karena Dia tahu ku telah rapuh...
Deras hujan yang membasahi bumi...
Rintiknya bagaikan duri tajam untuk setiap hujatan...
Dinginnnya begitu mampu menembus sampai ikatan terkecil...
Terbangun dari tidur yang melelahkan...
Bercermin pada kaca yang menyilaukan...
Berkemas untuk kepergian ke kampung halaman...
Kesalahan itu manis diawal dan akan menghujamkan pahitnya ketika tersadarkan...
Dosa itu tidak menampkkkan bekasnya dan akan tak terelakkan ketika berdiskusi panjang dengan langit...
Menjadikan satu-satunya rasa cemas yang akan terus menghantui dalam setiap bahtera...
Mungkinkah akan lari?
Ataukah berteriak menelusuri alam bebas?
Sungguh, ketetapan langkah hanya ada Dia yang membuat semuanya terasa ringan saat kesulitan menyapa...
Karena hanya karena Dia-lah yang mampu sembuhkan luka...
Karena memang Dia satu-satunya curahan hati terlimpah...
Terima kasih cinta...