drep.drep.drep. getaran hpku. Mulai membaca sms yang ada dihp dan bertuliskan "Malaaaa ke IBF dong sekarang temenin gw !!!".
Sms itu tak lain dari sahabat tersayangku yang kerap di sapa 'ndo'. Sebenarnya agak sedikit malas ketika dia minta diriku datang ke IBF karena rasa capek seminggu yang melanda. Tapi, aku begitu ingin menemani dia yang sedang menjalankan tugasnya sebagai reporter sebuah majalah dimana tak lain tugasnya adalah meliput berbagai macam acara atau event yang sedang in. Karena aku fikir tak mungkin ada kesempatan di lain hari jika aku tak datang untuk mendampinginya bekerja. Toh, selama ini juga kami berdua sudah terpisah karena kesibukan kami masing-masing, jadi inilah saatnya aku fikir untuk menghabiskan kebersamaan yang sudah lama hilang.
Bukan Jakarta kalau tidak macet. Perjalanan menuju pameran IBF pun diwarnai dengan kemacetan yang padat dan lalu lalang orang-orang yang hendak pulang ke rumah setelah bekerja. Ada orang yang asyik dengan dunia mayanya, yang asyik dengan alam pikirannya pun tampak di dalam bus yang aku tumpangi, bahkan suara imut si kecil yang menambah keramaian jalan yang aku lalui untuk sampai ke temapat yang aku mau yaitu gedung ISTORA dimana acara IBF itu berlangsung mulai dari tanggal 4 Maret (tepatnya hari ini) sampai tanggal 13 Maret 2011.
Event ini adalah event yang dinantikan banyak khalayak jadi jangan kaget jika banyak orang yang meramaikan suasana di dalam gedungnya. Buku-buku dari mulai yang biasa saja sampai yang Best Seller pun ada disini. Mulai dari harga yang sangat terjangkau sampai harga yang mungkin hanya orang-orang tertentu yang bisa menjangkaunya. Namun, kesempatan ini adalah kesempatan emas bagi mereka pecinta buku dan baca karena disinilah bisa kita dapatkan buku dengan harga yang terjangkau. Yang biasanya buku-buku dijual dengan harga yang lumayan mengerutkan dahi, namun disinilah buku-buku tersebut bisa kita dapatkan tanpa harus mengelus dada kita.
Setelah cari-mencari sosok yang ingin aku jumpai di IBF ini, akhirnya kami pun bertemu. Alhamdulillah, rindu terobati dan bisa menemaninya untuk menjalankan tugasnya sebagai reporter. Pekerjaan yang tidak mudah di taklukan karena banyak hal yang harus dituntut dalam pekerjaan ini mulai dari management waktu yang baik, kepekaan terhadap kasus, kecerdikan dalam berkata, dan keterampilan dalam bersikap serta masih banyak lagi. Dan sore itu tepat aku melihatnya dari sahabatku tersebut yang sedang bekerja untuk meliput kegiatan IBF yang diakhiri dengan wawancara bersama Ketua Pelaksana IBF tahun ini Bapak Iwan Setiawan.
Setelah selesai menjalankan tugasnya, aku dan sahabatku pun langsung menuju mushollah untuk berjumpa dengan kekasih hati kami Alloh Swt untuk bercumbu dengan-Nya di waktu maghrib-Nya. Subhanalloh, event ini memang benar-benar menyedot banyak mata sehingga musholla pun dipadati oleh banyak orang mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang lanjut usia. Aku dan sahabatku pun bergantian berjaga untuk menjalankan kewajiban kami sebagai muslim.
Setelah selesai sholat, kami berdua pun sejenak mengisi perut kami terlebih dahulu sebelum memulai perjalanan mengintari stand by stand buku yang ada. Subhanalloh, banyak pengalaman berharga yang kami dapatkan mulai dari buku-buku dan kitab-kitab yang diperjualkan disana sampai berkenalan dengan saudara muslim lainnya yang juga datang ke event ini. Kami pun membeli buku-buku yang kami sukai namun banyak buku yang tak berhasil kami bawa pulang karena minimnya dana yang tersisa di dompet. Seperti kitab tafsir Miracle of Qur'an, Kitab para Khulafaur Rasyidin, Kamus Bahasa Arab, dan masih banyak lagi yang terlalu banyak untuk disebutkan. Karena kisaran harga yang masih belum bisa kami jangkau padahal harga kitab-kitab tersebut sudah sangat murah jika dibandingkan dengan harga jual di luar event ini. Namun, apalah daya nampaknya harus menggigit jari kami dahulu :(
Mengelilingi hampir di setiap sudut stand yang ada kami pun menyadari bahwa waktunya untuk pulang pun telah tiba. Rumah kami yang berada lumayan jauh dari tempat terselenggaranya IBF membuat kami harus ingat akan waktu yang ada. Khawatir tidak dapat bus untuk pulang. Selama perjalanan pulang pun kami mengekspresikan diri karena senangnya bisa bermalam di IBF bersama-sama. Semoga kebersamaan ini dapat melekat lama di hati kami masing-masing karena jarangnya waktu berkumpul tak seperti dahulu dan sulitnya waku bersahabat dengan jadwal kami masing-masing. Seakan-akan ingin menghentikan waktu sejenak agar kebersamaan ini tetap seperti ini sama seperti dahulu waktu kami kenal dan bersama yang masih banyak mempunyai waktu luang untuk dihabiskan bersama-sama dalam berbagai cerita.
Terima kasih sahabat untuk kebersamaan malam ini yang telah tercipta..
You are always to be a best friends for me ^___^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar