Kataku untukmu !!!

Jangan pernah letih mengarungi samudera yang begitu luas..
Jangan takut akan badai dan ombak yang menerjang kehidupan..
Jangan lalaikan segalanya yang mudah terabaikan..
Jangan pernah takut untuk bermimpi dalam langit-Nya..

Karena kita tak akan tahu apa yang ada dalam dasarnya samudera..
Karena kita tak akan tahu bahwa terpaan badai dan deburan ombak mampu menyulam keadaan menjadi indah..
Karena kita tak akan tahu berapa lama waktu yang tersisa dalam nyatanya hidup..
Karena kita tak akan tahu banyak sinar dalam malamnya langit dan memberi songkohan yang tajam untuk tiap asa yang tertancap..

Ketahuilah,
Bahwa Sang Pencipta tak akan pernah sia-sia menciptakan langit yang berlapis dan tata surya yang mendampingi..
Bahwa sesungguhnya, hidup ini penuh dengan liku yang mengharu birukan degupan jantung dalam sanubari..
Bahwa tiap untaian keabadian di akhirat akan mampu kita tembus dengan untaian yang kita tulis di dunia..

So, Bersyukurlah dan Bertaqwalah !!!
Murnikan segala ibadah kita hanya untuk mengharapkan ridho-Nya !!!
Semangat dan tetap Istiqomah, duhai pemuda-pemudi ISLAM !!!

Rabu, 15 Juni 2011

Ketika Ikhlasku Harus Bertaut dengan Hati

Masa kemarin telah berlalu. Mencoba mengikhlashkan semua yang telah terjadi dengan hati yang lapang. Ku tahu, tak semudah membalikan telapak tangan dalam melakukan "Ikhlash" itu. Ku juga tahu betul hatiku tak terbuat dari batu yang selalu bertahan dengan sikap keras dalam menghadapi aral dan rintangan. Yang aku tahu, aku hanya mencoba belajar dan terus belajar dalam menghadirkan rasa ikhlash dan sabar dalam segala situasi. Yang aku tahu, hatiku terbuat dari segumpal darah yang sangat lembut oleh Sang Pencipta.

Memang terlalu indah masa kemarin, namun yang sedang ku hadapi adalah masaku yang sekarang ini. Masa dimana aku harus banyak belajar dari orang-orang sekitarku tentang makna dan arti kehidupan itu. Masa dimana aku harus bisa tegas akan segala sesuatu yang dapat merusak imanku. Masa dimana aku mulai merasakan betapa indahnya cinta Sang Pencinta. Bukanlah masa dimana aku banyak habiskan waktu dengan percuma. Bukanlah masa dimana aku semakin larut dan terus larut dalam ketidakpastian yang dapat membuyarkan fokusku selama ini dalam meraih mimpi. Bukanlah masa dimana Allah murka akan apa yang telah aku lakukan selama ini.

Sangatlah berat ketika aku harus ikhlash dalam melepaskan hal-hal indah kemarin. Namun, keindahan itu tak akan membawaku kepada tingkat manusia yang lebih baik derajatnya. Indah sementara tak akan lebih bermakna bila dibandingkan dengan indah yang akan abadi di dalam Jannah-Nya. Keindahan yang setiap insan di muka bumi ini begitu sangat mengharapkan. Dimana bisa berjumpa dengan Rabb, Yang Maha Segalanya. Bersua dengan insan yang mulia, Baginda Muhammaad Shallallahu 'alaihi Wa Sallam beserta para sahabat dan orang-orang mukmin-mukminat.

Bukanlah karena hal itu semua terasa berat lalu aku akan berhenti untuk mencobanya. Bukanlah karena keindahan yang sesaat itulah aku mampu abaikan perintah-Nya. Bukanlah karena egoisku untuk bisa terus rasakan indahnya hari-hari kemarin, namun semua itu terlebih karena aku takut akan semua yang terjadi di masa kemarin tak dapat aku pertanggungjawabkan di hadapan-Nya kelak. Karena begitu sangat aku takut kalau hati ini akan lebih terluka bila keindahan kemarin terus-menerus menghiasi hari-hariku tanpa ridha illahi.

Aku ikhlash walau aku tahu belum sepenuhnya ku lakukan itu karena aku masih mencoba. Aku ikhlash melangkah tinggalkan kenangan indah masa kemarin walau aku tahu sekitarku akan mencoba menariku kembali ke arah itu. Aku ikhlash namun butuh waktu dan ku mohon pada Sang Pengabul Do'a agar tetap kuatkan tekadku. Aku ikhlash karena-Mu, Cinta Hakikiku ^_^

Jumat, 03 Juni 2011

Pemanfaatan Trotoar sebagai Tempat Berdagang

Tak jarang kita melihat para PKL (Pedagang Kaki Lima) berkerumun di pinggir jalan (Trotoar). Dimana kita semua mengetahui fungsi utama dari dibuatnya trotoar yakni sebagai tempat para pejalan kaki. Bisa kita bayangkan keadaannya seperti apa jika PKL semakin banyak menempati tiap jalan ruas trotoar yang dibangun??? Bukan membuat luas ruas jalan malahan akan membuat ruas jalan tersebut semakin sempit. Tak ayal hal ini pun menjadi salah satu penyebab timbulnya kemacetan di jalan-jalan.

Munculnya keadaan seperti ini seharusnya mendapat perhatian yang besar dari Aparatur Pemerintah kita khususnya Menteri Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah. Dimana Pemerintah seharusnya bisa memberikan tempat yang layak untuk para PKL agar mereka bisa menjual barang dagangannya tanpa harus mengganggu para pejalan kaki dan menambah macet ruas jalan. Kalau ingin menanyakan ini semua salah siapa?? nampaknya tidak akan pernah habisnya. Karena bagaimanapun, semua pihak mempunyai peranan yang sama untuk terciptanya kelancaran ruas jalan. Bagi pihak PKL, mereka sendiri pun mempunyai peranan tak kalah penting dari Pemerintah kita. Para PKL harusnya sadar dan tahu betul akan fungsi trotoar yang di bangun pada setiap ruas jalan, sehingga tidak perlu melakukan aksi jual barang dagangannya pada tempat yang memang bukan tempat berjualan.

Sepertinya bukan saja trotoar yang menjadi ajang tempat untuk menjajakan barang dagangan, melainkan juga tangga penyebrangan jalan pun menjadi sasaran empuk untuk melakukan aksi dagang. Lalu, bagaimana seharusnya agar para PKL tetap menjualkan barang dagangannya dengan mudah tanpa harus mengeluarkan biaya sewa gedung dan sejenisnya??? Bukankah itu yang menjadi kendala para PKL dalam berdagang?? Untung yang tak seberapa namun harus mengeluarkan biaya sewa gedung yang relatif mahal. Inilah yang menjadi PR besar Pemerintah dan masyarakat agar kita bisa membantu para PKL agar bisa menjual barang dagangannya di tempak yang seharusnya tanpa harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal.





Kita pun mengetahui bahwa para PKL bukanlah pengusaha yang bisa menjualkan barang dagangan di tempat yang berkelas. Sehingga wajar saja jika PKL merajarela di ruas-ruas jalan trotoar. Semoga saja Pemerintah kita dan para PKL dapat bekerjasama untuk menciptakan suasana di ruas jalan yang kondusif tanpa harus mengganggu para pejalan kaki dan menambah macetnya ruas jalan Ibu Kota.